![]() |
Sumber : typemoon.wikia.com |
Lancer "Merah" ("赤" の ラ ン サ ー, "Aka" no
Ransā ) adalah Servant Lancer dari Fraksi Merah dalam Perang Holy Grail
yang Agung.
Sementara dia awalnya
dipanggil oleh Feend vor Sembren dari Fraksi Merah, dia kemudian menjadi salah
satu Servant Shirou Kotomine . Dia juga muncul di E
Pluribus Unum , Singularity Kelima. Dia juga dipanggil
sebagai Launcher (ラ ン チ ャ ー, Ranchā ) di Moon Cell Holy Grail War, sebagai Servant Jinako Carigiri. Sementara dia masih secara teknis adalah Lancer,
Jinako mengubahnya karena Noble Phantasmnya,
Brahmastra, yang menyebutnya "Heroic
Spirit of the Laser Beam".
Dalam Fate Aporypha
lancer sangat mennyukai pertempuran. Dia tidak peduli berada di pihak yang baik
maupun pihak yang jahat, jika dia masih bisa bertarung dia tidak masallah
mengikuti apapun perintah masternya.meskipun dia berada dalam pihak yang jahat dia
tetap menjunjung tinggi nilai-nilai ksatria. Karena perintah masternya dia menyerang
servant ruler yang yang menjadi juri dari Great Holy Grail War.
![]() |
Sumber : www.pinterest.com |
Yang akhirnya dia tidak
bisa mengalahkan ruler yang dibantu oleh saber fraksi hitam. Karena kedua master
yang tidak ingin melanjutkan pertempuran, akhirnya secara terpaksa lancer dan
saber mundur dan tidak melanjutkan pertempurannya. Sebelum pergi mereka membuat
janji bahwa mereka akan melanjutkan pertempuran hingga salah satu dari mereka
mati.
Sejarah Karna
Karna merupakan pendukung utama pihak Kurawa dalam perang besar
melawan Pandawa. Padahal sesungguhnya, Karna merupakan kakak tertua dari tiga
diantara lima Pandawa (Yudistira, Bima, dan Arjuna). Dalam bagian akhir perang
besar tersebut, Karna diangkat sebagai panglima pihak Kurawa, dimana ia
akhirnya gugur di tangan Arjuna.
![]() |
Sumber : indiafacts.org |
Seperti
yang dikisahkan dalam cerita sebelumnya, seorang putri bernama Kunti yang pada
suatu hari ditugasi menjamu seorang pendeta tamu ayahnya, bernama Resi Durwasa.
Atas jamuan itu, Durwasa merasa senang dan menganugerahi Kunti sebuah ilmu
kesaktian semacam mantra yang dapat digunakan untuk memanggil dewa dan mendapat
anugerah seorang putra dari dewa tersebut. Pada keesokannya Kunti mencoba
mantra tersebut sambil memandang matahari terbit. Akibatnya, dewa penguasa
matahari yaitu Dewa Surya pun muncul dan siap memberinya seorang putra.
Kunti yang ketakutan menolak karena
ia sebenarnya hanya ingin mencoba keampuhan mantra itu saja. Surya menyatakan
dengan tegas bahwa mantra tersebut bukanlah mainan. Dengan sabda sang dewa,
Kunti pun mengandung. Namun Surya juga membantunya segera melahirkan bayi
tersebut. Surya lalu kembali ke kahyangan setelah memulihkan kembali
keperawanan Kunti.
Demi menjaga nama baik negaranya,
Kunti yang melahirkan sebelum menikah terpaksa membuang "putra Surya"
yang ia beri nama Karna di sungai Aswa dalam sebuah keranjang. Bayi itu
kemudian terbawa arus sampai akhirnya ditemukan oleh Adirata yang bekerja
sebagai kusir kereta di Kerajaan Kuru (atau Kerajaan Hastinapura).
![]() |
Sumber : daily.bhaskar.com |
Adirata dengan gembira menjadikan
bayi tersebut sebagai anaknya. Karna sejak lahir sudah memakai pakaian perang
lengkap dengan anting-anting dan kalung pemberian Dewa Surya. Karna diasuh dan
dibesarkan dalam keluarga Adirata, sehingga ia dikenal dengan julukan Sutaputra
atau anak kusir. Julukan lainnya yang lebih terkenal adalah Radheya, yang
bermakna "anak Radha" (istri Adirata). Meskipun tumbuh dalam
lingkungan keluarga kusir, Karna justru berkeinginan menjadi seorang perwira
kerajaan. Karna kecil lebih tertarik belajar ilmu perang khususnya dalam
ketrampilan memanah daripada meneruskan tradisi keluarganya menjadi kusir
kereta Raja.
karena Karna bukan dari kasta Ksatria,
banyak orang yang mencemooh Karna karena keinginanya yang besar ingin menjadi
perwira. Pada zaman tersebut seorang kasta sudra dilarang untuk menjadi
prajurit/perwira karena itu hanya untuk kasta ksatriya saja. Atas saran Bisma,
Karnapun berpetualang untuk mendalami ilmu perang. Karna mencoba mendaftar ke
perguruan Resi Drona yang saat itu sedang mendidik para Pandawa dan Kurawa.
Akan tetapi, Drona menolak menjadikan Karna
sebagai murid karena ia hanya sudi mengajar kaum ksatriya saja.
![]() |
Sumber : www.storypick.com |
Karna yang sudah bertekad bulat
memutuskan untuk mencari guru lain, dan ia pun menyamar menjadi kaum Brahmana
agar mendapatkan pendidikan dari Parasurama. Parasurama adalah guru dari Bisma
dan Guru Drona, jadi, Karna mendapatkan guru yang lebih baik dari Guru Drona.
Malangnya, Ia ketahuan berbohong lalu ia dikutuk oleh Parasurama agar ilmu yang
diajarkannya tidak berguna lagi untuk Karna. Karna ketika dewasa sudah
menguasai ilmu memanah dengan sempurna.
EmoticonEmoticon