Part 1
Kereta
kuda berjalan di trotoar dari kereta itu terdengar suara berderit yang cukup
keras.
“…
Dunia lain… Hey, apa ini benar dunia lain. Eh, apa ini nyata? Apa aku bisa
menggunakan sihir dan berpetualang di dunia ini?”
Aku
gemetar senang karena pemandangan di depanku dan mulai berbicara dengan diriku
sendiri.
Di
depan mataku terdapat rumah yang terbuat dari batu bata merah, dan jalanannya
seperti di eropa pada zaman abad pertengahan.
Tidak
ada mobil, motor, listrik atau kabel komunikasi.
“Ah…
Ah.. Ahh…”
Aku
melihat disekitar jalanan, melihat orang-orang berjalan.
“Kuping
hewan! Disana ada seseorang dengan kuping hewan! Dan kuping elf! Apa itu benar
elf? Dengan wajah yang menarik, dia mungkin salah satunya! Selamat tinggal
hikikomori! Selamat datang dunia lain! Jika ini bukan dunia itu, aku rela pergi
keluar dan bekerja!”
“Ahh..
Ahhh… Ahhhh!”
Aku
berbalik dan melihat Aqua yang sedang memegang kepalanya dan berteriak.
“Hey
berisik. Nanti orang lain akan berpikir aku sedang membawa gadis gila. Diam,
kau seharusnya sekarang memberikanku sesuatu bukan?! Lihatlah apa yang aku
pakai. Pakaian olahraga? Aku akhirnya tiba di dunia fantasi tapi yang aku pakai
malah satu set pakaian olahraga. Seperti pada game biasanya kau harus memberiku
kebutuhan minimal…”
“Ahhhhhhhhhhh–!”
Dewi
itu berteriak dan menarikku.
“Woah!
A-apa yang kau lakukan, jangan seperti ini! Aku mengerti, aku akan melakukannya
sendiri. Itu salahku! Jika kau tidak mau, kau boleh pulang… aku akan memikirkan
semuanya sendiri.”
Aqua
menarik bajuku hingga aku tercekik dengan matanya yang berkaca, aku memegang
tangannya untuk melepaskan bajuku dengan ekspresiku yang kesal.
Pada
akhirnya, Aqua berkata dengan tangannya yang gemetar:
“Apa
yang kau katakan? Aku dalam masalah karena aku tidak bisa pulang! Sekarang apa?
Apa yang harus kulakukan! Apa yang harus kulakukan nanti?”
Aqua
mulai panik dan menangis, mondar-mandir dengan dua tangan yang memegang
kepalanya.
Rambutnya
yang panjang hingga sepinggang berantakan, dia terlihat gila sekarang, meskipun
dia terlihat cantik saat dia diam.
“Hey,
tenanglah dewi. Tempat pertama yang harus kita kunjungi adalah bar. Semuanya
dimulai dengan mengumpulkan informasi dari bar. Seperti itulah biasanya role
playing game itu.”
(
Note: Role playing game ( RPG ) adalah genre game berulang )
“Hah…!
kau hanya hikikomori gamer NEET, bagaimana bisa kau sangat berguna? Ah, Kazuma
namaku Aqua. Tidak masalah jika kau memanggilku dewi, tapi panggil saja namaku.
Karena takutnya nanti kita malah akan dikelilingi oleh para warga dan tidak
bisa berpetualang untuk membunuh raja iblis. Ini mungkin dunia lain, tapi aku
tetap salah satu dewi yang dipuja di dunia ini.”
(
Note: NEET ( Not in Education, Employment or Training ) dengan kata lain
pengangguran )
Aqua
berbicara dan mengikutiku dengan percaya diri di belakangku.
Baiklah,
di sini pasti ada grup yang dibentuk untuk membunuh raja iblis atau guild yang
mengumpulkan para petualang untuk membunuh monster.
Ngomong-ngomong,
Aqua ini dewi, aku bisa bertanya dengannya jika aku punya pertanyaan.
“Aqua,
beritahu aku dimana tempat guild para petualang itu?”
Aku
bertanya ke Aqua, tapi dia melihatku dengan muka datar.
“…?
Aku tidak tahu jika kau bertanya kepadaku. Aku tahu sedikit tentang dunia ini,
tapi tidak dengan situasi kota ini. Ini adalah satu dari banyak kebaradaan yang
ada di dunia ini, dan hanya kota kecil! Bagaimana bisa aku tahu?”
Orang
ini tidak berguna.
Apa
boleh buat, jadi aku bertanya kepada wanita paruh baya yang sedang lewat.
Aku
tidak mau bertanya dengan pria karena takut nanti malah ternyata penjahat,
sedangkan sulit berbicara dengan gadis muda yang lebih tinggi dariku.
“Permisi—
bolehkah aku bertanya sesuatu? Aku mencari tempat yang mirip seperti guild para
petualang…”
“Guild!
Ara~, jika kau tidak tahu guild di daerah sini, berarti kau berasal dari luar
kota?”
Dari
apa yang dikatakan ibu itu, sepertinya di sini memang ada guild, aku pun lega.
“Itu
benar, aku pengembara yang datang dari pulau yang sangat jauh, aku baru saja
sampai di kota ini.”
“Ara
ara… karena kau datang ke kota ini, kau pasti ingin menjadi petualang. Selamat
datang di kota Axel tempat para petualang pemula. Ikuti saja jalan ini dan
belok kanan, kau akan melihat plang dari guild.”
“Ikuti
jalan dan belok kanan, baiklah, terima kasih banyak … ayo, kita pergi.”
Kota
untuk para petualang pemula.
Aku
mengerti. Ini tempat yang tepat untuk mengirim orang yang sudah mati kesini.
Setelah
berterima kasih ke ibu itu, aku berjalan seperti yang dikatakan ibu itu
sedangkan Aqua mengikutiku dan melihatku dengan rasa segan:
“Nah,
alasanmu bagus, kenapa kau bisa menanganinya sesempurna ini? Kau terlihat
seperti pria yang berguna, kenapa kau menjadi hikiNEET tanpa punya pacar atau
teman? Kenapa kau selalu mengurung diri di rumah setiap hari dan menjadi hikiNEET?”
“Tidak
punya pacar atau teman bukanlah hal yang buruk. Nilai dari seseorang tidak
ditentukan dengan seberapa banyak dia mempunyai teman atau memiliki orang yang
penting. Dan jangan panggil aku hikiNEET. Dasar jalang. Jangan gabungkan
hikikomori dan NEET, dan aku berumur 16 tahun dari standar sosial terlalu muda
untukku menjadi NEET… Ah, seperti itulah.”
Aqua
menarikku hingga aku tercekik karena aku memanggilnya jalang, tapi aku
mengabaikannya dan memasuki guild petualang.
–Guild
petualang–
Tempat
para petualang mendapatkan pekerjaan, seperti yang biasanya di game. Organisasi
yang membantu para petualang. Lembaga pekerjaan dari dunia ini.
Disana
ada lembaga yang lumayan besar di depan mereka dan bau makanan yang melintas.
Di
dalam sana pasti ada preman.
Mereka
mungkin akan mencari masalah denganku karena wajahku yang asing.
Setelah
mempersiapkan diri aku mulai masuk…
“Ah,
selamat datang~ silahkan ke loket jika kau ingin mencari pekerjaan. Jika
kau ingin makan silahkan duduk di kursi yang kosong.”
Pelayan
dengan rambut merah pendek menyapa kami dengan lembut.
Penerangan
yang redup pada interior terlihat seperti bar.
Di
dalam terlihat sekumpulan pria dengan armor, tapi mereka tidak terlihat seperti
para pengganggu.
Tapi
karena wajah kami yang asing mereka melihat ke arah kami.
…
Aku menyadari sesuatu kenapa mereka memperhatikan kami.
“Nah
nah, mereka melihatku secara tajam. Ini mungkin karena aura suciku, mereka baru
kali ini bertemu dengan seorang dewi.”
Alasannya
karena dewi itu berkata sesuatu yang bodoh.
Dia
terlihat cantik ketika diam, dan menarik mata semua orang.
Untuk
sekarang, aku akan mengabaikan tatapan mereka dan melanjutkan tujuanku.
“…
Dengar baik-baik Aqua, mereka akan memberikan kita tutorial jika kita
mendaftar. Memungkinkan kita untuk mendapatkan penghasilan. Seperti itu lah
tempat guild petualang. Kita harus bisa mengambil pinjaman untuk mempersiapkan
diri, menyelesaikan pekerjaan mudah dan memperkenalkan nama kita sebagai
petualang terbaik. Sebagian besar game sepeti ini. Biasanya, menyiapkan
keperluan untuk hidup itu adalah tugasmu… tapi lupakan. Hari ini, ayo kita
mendaftar ke guild mendapatkan uang dan perlengkapan, dan cari tempat untuk
tidur.”
“Aku
tidak peduli tentang itu. Tugasku mengirim orang mati ke dunia ini. Tapi aku
mengerti. Aku tidak terlalu paham dengan game, tapi dari perkataanmu seperti
apa yang di dunia ini harus lakukan. Jadi aku hanya perlu mendaftar dan menjadi
petualang, kan?”
“Itu
benar. Baiklah, ayo”
Menarik
Aqua denganku, aku langsung menuju ke loket.
Di
sana ada empat staf loket.
Dua
dari mereka perempuan.
Aku
mengantri di loket gadis cantik.
“…
Nah, 3 loket lain kosong, kenapa kau mengantri di sini? Kita tidak perlu
menunggu jika kita ke loket lain… ah, karena yang menjaga loket ini cantik
bukan? Sungguh, aku sedikit kagum karena kau ternyata berguna, tapi kau malah
melakukan ini?”
Aqua
yang mengikutiku tidak tahu apa-apa, jadi aku membisikannya pelan-pelan:
“Membangun
hubungan dengan staf loket guild adalah dasarnya. Dan gadis cantik penjaga
loket lah yang rutenya paling mudah. Itu artinya ada beberapa side quest
rahasia yang menunggu kita. Contohnya, gadis loket itu ternyata petualang
terkuat atau sesuatu.”
“…
Kau mengatakannya, aku melihat sesuatu yang seperti ini di manga. Maaf, aku
akan mengantri.”
Karena
kami tidak menuju ke loket yang kosong dan sengaja mengantri di sini, para staf
lain melihat kami dengan aneh. Tapi aku berpura-pura tidak tahu.
Akhirnya
giliran kami.
“Selamat
pagi, ada yang bisa aku bantu?”
Penjaga
loketnya sangat cantik.
Rambutnya
yang bergelombang dan payudara yang besar dia terlihat sempurna.
“Ah,
aku ingin menjadi petualang. Aku datang dari kota lain dan tidak tahu apa-apa…”
Jika
aku mengatakan aku datang dari kota lain atau negara yang sangat jauh, mereka
akan memberikan penjelasan lengkap.
“Aku
mengerti. Ini akan ada biaya pedaftaran, apa tidak apa-apa?”
Itu
benar, ini tutorial dasar.
Aku
hanya mengikuti instruksi dari penjaga loket…
…
Biaya pendaftaran?
“…
Hey Aqua, kau punya uang?”
“Aku
dibawa ke sini secara tiba-tiba, jadi bagaimana mungkin aku mempunyai uang?”
…
Bagaimana ini bisa terjadi, bukannya mereka akan meminjamkan uang kepada kami
atau mencatat biaya pendaftaran kami sebagai hutang?
Aku
berjalan menjauh dari loket dan membicarakan rencana ke Aqua.
“…
Hey, bagaimana sekarang? Baru mulai kita sudah dalam keadaan terjepit. Di dalam
game kau seharusnya mendapatkan keperluan minimal dan beberapa uang untuk
keperluan hidup.”
“Secara
tiba-tiba, kau menjadi tidak berguna. Tapi mau bagaimana lagi karena sebelumnya
kau hikikomori. Baiklah, ini saatnya aku beraksi. Lihatlah. Aku akan
menunjukkan kemampuan dewi.”
Seorang
pria yang memakai pakaian longgar dan kain seperti imam sedang duduk di
mejanya.
Aqua
secara percaya diri menuju ke pria itu…
“Pria
dengan kain, tolong sebutkan agamamu! Aku Aqua. Itu benar, dewi Aqua, dipuja
oleh teokrasi Axis! Jika kau pengikutku… ! … Bisakah kau membantuku dengan
memberi aku beberapa uang?”
Dengan
sikap yang tampak angkuh namun rendah hati, dia meminta uang kepadanya.
“…
Aku dari sekte Eris.”
“Ah,
aku mengerti, maaf…”
Aku
tidak mengerti, tapi tampaknya itu dari agama lain.
Saat
Aqua sedang bersedih dan bersiap kembali, imam itu menghentikannya.
“Ah…
nona muda, kau pasti salah satu pengikut Axis. Di sana ada cerita tentang dewi
Aqua dan dewi Eris yang dekat, mungkin ini takdir. Aku melihatmu tadi, kau
sedang ada masalah dengan biaya pendaftarannya kan? Itu biayanya murah, jadi
tolong ambil ini sebagai berkah dari dewi Eris. Tapi tidak peduli seberapa taat
kau beriman, kau tidak boleh secara angkuh menyebut dirimu sebagai dewi.”
“Ah…
Baiklah, maaf… Terima kasih banyak…”
Mata
Aqua terlihat seperti mati saat dia kembali dengan uang.
“Hahaha…
Dia tidak percaya kalau aku adalah dewi… ngomong-ngomong, dewi Eris itu
dibawahku… aku telah dikasihani oleh pengikutnya, dan dia memberiku uang…”
“Apa
masalahnya yang penting kau sudah menyelesaikan tugasmu. Pikirkanlah, jika dia
percaya kau itu dewi, nanti malah akan mendatangkan masalah baru!”
Dari
ekspresi Aqua dia terlihat seperti kehilangan sesuatu yang penting, jadi aku
memberinya sedikit semangat.
“Emm…
kami kembali dengan biaya pendaftaran…”
“Ba..
baiklah.. biaya pendaftarannya 1000 eris…”
Aqua
mendapatkan 3000 eris dari imam tadi.
Menurut
Aqua, 1 eris sama dengan 1 yen, jadi dia menerima 3000 yen.
Gadis
loket itu tidak ingin ikut campur dengan masalah kami, terlihat dari matanya
dia yang tidak ingin menatap kami.
Sepertinya
aku sudah merusak rute antara aku dan gadis loket itu.
“Baiklah,
karena kau mengatakan kau ingin menjadi petualang, kau harus mengerti beberapa
hal dulu, tapi aku akan menjelaskannya dari awal… Pertama, kau harus membunuh
beberapa monster yang berkeliaraan di luar kota… Orang-orang yang menyingkirkan
makhluk berbahaya yang mungkin membahayakan warga. Mereka juga mendongkrak
permintaan pekerjaan, mengambil kerja sambilan yang membutuhkan bakat mereka…
Orang-orang yang hidup dengan bekerja seperti ini tergabung sebagai petualang.
Dan diantara para petualang, ada juga job lain.”
(
Note: Job = jenis kemampuan seperti job archer, job warior, job ranger dan lain
sebagainya )
Akhirnya.
Seperti
itu lah petualang itu. Mengambil job, class atau apapun yang mereka sebut itu,
kau harus memilih salah satu untuk bertempur.
dibandingkan
warrior, job yang mencolok seperti mage mungkin lebih baik.
(
Note: Mage = ahli sihir )
Gadis
loket memberikan aku dan Aqua kartu.
Ukurannya
sebesar kartu surat izin mengemudi, dan terlihat seperti kartu identitas.
“Lihatlah
ke sini, kau melihat tulisan level? Seperti yang kalian berdua sudah tahu,
semua di dunia ini memiliki jiwa. Tidak masalah dari mana itu didapat, jika kau
makan atau membunuh, kau akan menyerap ingatan dari jiwa itu. Ini biasa disebut
‘Experience point’. ‘Experience point’ normalnya sesuatu yang tidak bewujud,
tapi…”
Gadis
loket itu menunjuk ke bagian dari kartu itu dan melanjutkan:
“Dengan
kartu ini, ‘Experience point’ dari para petualang akan terlihat di kartu ini.
Disaat yang sama, level dari ‘Experience point’ kau akan terlihat. Ini
menunjukkan seberapa kuat si petualang itu, dan berapa banyak musuh yang sudah
kau bunuh akan tercatat disini. Dengan akumulasi ‘Experience point’, semua
makhluk akan menjadi kuat secara cepat sesuai poinnya. Ini disebut leveling…
mudahnya, leveling ini akan memberimu semacam perk, poin untuk mempelajari
skill baru. Jadi berjuanglah untuk menaikkan level-mu.”
Setelah
mendengarkan penjelasannya, aku ingat sesuatu yang Aqua pernah katakan.
Dia
berkata padaku ‘Kau… suka game?’
Aku
mengerti. Setelah mendengarkan semua itu, dunia ini seperti game.
“Pertama,
tolong isi tinggi badan, berat badan, umur dan yang lainnya ditempat yang
kosong.”
Aku
mengisi ricianku di formulir yang diberikan gadis loket.
Tinggi
165 cm, berat 55 kg. Umur 16 tahun, rambut dan mata coklat…
“itu
sudah cukup. Sentuhlah kartu ini. Ini akan menampilkan kekuatan setiap
kemampuanmu dan membantumu memilih job yang cocok. Setelah poin skill sudah
diakumulasi, kau dapat mempelajari skill yang tersedia untuk job-mu. Inilah
salah satu kunci untuk memilih job.”
Inilah
waktunya. Dengan tegang dan penuh harapan, aku menyentuh kartu itu.
“…
Baiklah, terima kasih. Satou Kazuma-san, kan?! Mari kita lihat… Kekuatan,
stamina, sihir, kelincahan dan kecepatan… semuanya biasa saja. Kecerdasan
sedikit diatas rata-rata… Hah? Keburuntunganmu sangat tinggi. Tapi ini tidak
ada hubungannya untuk menjadi petualang… ini akan susah, dengan tingkatan
seperti ini pilihanmu hanya menjadi job ‘petualang’ paling dasar! Karena
keberuntunganmu sangat tinggi, aku menyarankanmu menyerahlah untuk menjadi
petualang dan jadilah pedagang… bagaimana?”
Oii,
hidup petualanganku sudah ditolak duluan, apa-apaan ini.
Aqua
tersenyum lebar, membuatku ingin memukulnya.
Menjadi
lemah tidak akan menyelesaikan masalah.
“Emm,
aku ingin jadi petualang…”
Dengan
wajah cemas gadis loket menjawab:
“Ti-tidak
apa-apa, setelah level-mu naik dan statusmu meningkat, kau bisa mengganti
job-mu! Job petualang sama dengan kombinasi dari semua job… itu benar, itu
mungkin job level terendah, tapi bukan berarti itu buruk dari yang lain! Para
petualang bisa mempelajari dan menggunakan skill dari semua job!”
“Disamping
itu, kau membutuhkan poin skill lebih untuk mempalajarinya. Tanpa mendapatkan
bonus atribut dari job yang sebenarnya, akan menjadi sangat lemah ketika
dibandingkan dengan mereka. Mendongkrak semua keterampilan, master dari tidak
ada.”
Setelah
gadis penjaga loket mengatakan hal yang bagus, Aqua tiba-tiba membuatku
kehilangan semangat.
Aku
harus menemukan tempat untuk membuangnya.
Sepertinya
aku akan mengambil job dasar, atau job pemula.
Meskipun
ini job terlemah.
Tapi
aku tetap petualang yang ada di dunia ini.
Aku
menerima kartuku dengan berat hati tertulis nama dan job ‘petualang’ di kartu
itu…
“Eh?
Hah~! Ada apa dengan tingkatan ini? Disamping kecerdasanmu yang dibawah
rata-rata, dan keburuntungan yang sangat dibawah, statusmu yang lainnya diatas
rata-rata! Terutama sihirmu, sangat tinggi, siapa kau sebenarnya…?”
Gadis
loket berteriak setelah melihat kartu yang disentuh Aqua.
Tempat
ini menjadi gempar.
…
Aneh, seharusnya ini terjadi padaku kan?
“Ah,
apa itu benar? Berarti aku hebat dong? Ara~ ini normal dengan standarku.”
Meskipun
dia sangat tidak berguna, dia tetap dewi. Tapi Aqua menjadi sangat senang dan
malu-malu yang membuatku kesal.
“I-ini
menakjubkan! Kau tidak bisa memilih job mage karena membutuhkan
kecerdasan tinggi… tapi kau bisa memilih semua job yang lain! Ksatria suci
dengan pertahanan terkuat ‘Crusader’, pendekar pedang dengan serangan terkuat
‘Swordmaster’, pendeta tingkat atas ‘Arch priest’… kau bisa memilih salah satu
job tingkat atas sekarang…!” Aqua sedikit bingung dengan pilihan yang diberikan
gadis loket dan berkata:
“Yah,
sayang sekali tidak ada job menjadi dewi… aku harus menjadi pendeta agung.”
“Arch
priest! Arch priest dapat menggunakan sihir pendukung dan penyembuh, mereka
akan mendapatkan peran sebagai pembantu, memperkuat semua job! Aku akan
mendaftarkanmu sekarang… selesai. Selamat datang di guild petualang. Aqua-sama
para staf kami mengharapkan pencapaian yang besar darimu!”
Gadis
loket berkata dengan senyuman yang ramah.
….
Apa-apaan ini.
Seperti
yang kukatakan, ini seharusnya terjadi padaku.
Sudahlah,
lupakan–
Dan
akhirnya kehidupan petualangku di dunia ini dimulai.
Part 2
“Baiklah–
kerja bagus semuanya–! Cukup untuk hari ini! Ini bayaran untuk hari ini.”
“Terima
kasih. Kerja bagus bos-!”
“kerja
bagus-!”
Setelah
pemberitahuan kerja selesai untuk hari ini dari bos, aku dan Aqua menerima
bayaran kami, kami membungkuk dan memberi salam kepadannya.
“Semuanya,
kita akan membuat langkah pertama-!”
“Selamat
tinggal-!”
“Oh-
terima kasih atas kerja kerasmu! Besok aku mengandalkanmu lagi.”
Aku
mengucapkan selamat tinggal kepada para seniorku sementara Aqua mengikutiku.
Ah,
hari ini juga aku sudah bekerja keras.
Meskipun
pertama kali aku ragu karena aku adalah hikikomori.
Aku
dan Aqua mengambil bayaran kami dan pergi ke pemandian umum.
Pemandian
umumnya tidak terlalu berbeda dengan yang ada di Jepang.
Membandingkan
rata-rata pendapatan, bayaran kami lebih tinggi dibanding di Jepang. Tapi aku
tidak bisa merubah kebiasaanku mandi setelah selesai bekerja.
“Ah~…
aku hidup lagi~…”
Aku
merendam bahuku ke dalam air hangat, secara perlahan rasa lelahku dari bekerja
menghilang.
Tempat
ini terlihat seperti abad pertengahan, jadi aku merasa mewah bisa berendam
disini, tapi itu hanya aku yang merasakan itu.
Aku
bersyukur, sangat bersyukur…!
Setelah
meninggalkan pemandian umum, aku melihat Aqua menungguku di pintu masuk.
Mandi
sedikit lebih lama dibanding perempuan, tapi itu sudah menjadi kebiasaan orang
Jepang.
“Kau
ingin makan apa hari ini? Aku ingin steak kadal asap. Dan hati Crimson Neroid
beku!”
“Aku
juga ingin makan daging. Ayo kita ke kedai dan membeli dua steak kadal asap dan
beberapa daging”
“Ayo!”
Setelah
kami selesai makan. Tidak ada hal yang ingin aku dan Aqua lakukan jadi kami
pergi ke kandang kuda.
Mengambil
jerami yang sedikit kotor karena kotoran kuda untuk membuat tempat tidur, kami
langsung bebaring.
Aqua
tidur di sampingku seperti biasa.
“Baiklah,
selamat tidur!”
“Selamat
tidur. Huft… aku bekerja keras juga hari ini…”
Dan
akupun menuju pulau mimpi…
“Bukan,
tunggu dulu.”
Aku
tiba-tiba bangun.
“Ada
apa? Apa kau lupa ke toilet? Sudah gelap di luar, apa kau ingin aku
menemanimu?”
“Tidak
perlu. Tunggu dulu. Bukan itu. Aku baru menyadari kita hidup sebagai buruh
selama ini.”
Itu
benar.
Sudah
2 minggu, aku dan Aqua bekerja di dinding luar kota.
Kami
bekerja sebagai buruh bangunan.
Itu
sudah terlalu jauh untuk hidup menjadi petualang yang sudah aku harapkan
semenjak aku datang ke dunia ini.
Tapi
sebaliknya, kenapa Aqua tidak komplain dengan hidup seperti ini?
Bukankah
kau dewi?
“Kau
tidak bekerja, kau tidak makan. Bukankah itu sudah jelas? Para hikiNEET terlalu
milih-milih. Jika kau ingin, kau bisa kerja jadi penjaga toko juga!”
“Bukan!
Bukan itu. Bagaimana caraku menjelaskannya. Aku mengharapkan bertarung melawan monster!
Hidup seperti itu! Dan bukankan dunia ini sedang dalam kondisi krisis karena
serangan dari raja iblis? Di sini terlalu damai, tidak ada tanda-tanda dari
iblis sama sekali, oii!”
Aku
menjadi bersemangat dan bicaraku menjadi keras, kami pun dimarahin oleh
tetangga kami.
“Woy,
berisik!”
“Ah,
maaf!”
Petualang
yang memulai seperti ini mereka semua menyedihkan.
Normalnya
mustahil untuk kami menyewa ruangan di penginapan setiap malam.
Biasanya,
mereka akan membagikan biaya sewa ke petualang lain dan tidur di penginapan
umum.
Atau
mereka bisa melakukan apa yang kami lakukan, tidur dengan jerami di kandang
kuda.
Yup,
kehidupan ini beda dengan kehidupan petualang tapi aku terus melakukannya.
Tinggal
di penginapan setiap hari sama saja tidur di hotel Jepang setiap hari.
Itu
mustahil untuk petualang dengan penghasilan yang tidak stabil.
…
Itu benar, pemasukan kami tidak stabil.
Di
sini tidak ada ‘quest’ mengambil tanaman herbal atau berburu monster yang biasa
ada di game.
Para
monster tidak mengeluarkan uang atau material saat kau membunuhnya.
Para
monster tinggal di hutan dekat kota yang sudah lama dibasmi.
Hutan
itu menjadi aman setelah para monster menghilang, jadi tidak ada satupun orang
yang menyewa seseorang untuk mengambil material untuk mereka.
Terlihat
jelas.
Di
luar pintu sangat aman sehingga anak-anak dibolehkan berkeliaran.
Di
sana ada penjaga yang menjaga pintu gerbang, tapi bukannya menjaga secara
berkeliling, itu sangat mudah untuk memusnahkan semua monster berbahaya karena
hutan yang tida terlalu luas.
Itu
cara yang paling masuk akal, tapi aku tidak cukup tahu.
Petualang
yang kekuatannya sedikit lebih kuat dari orang biasa menghabiskan setengah
harinya untuk memanen tanaman herbal di tempat yang mudah, dan mendapatkan
cukup uang untuk biaya makanan dan penginapan.
Di
sini tidak ada cara bekerja dengan mudah.
Jepang
negara yang makmur di dunia, tapi disana tidak ada buruh yang bisa tinggal di
hotel dengan penghasilannya sehari-hari.
Upah
minimum? Peraturan buruh? Apa itu bisa dimakan?
Seperti
itulah dunia ini.
“Tidak
ada gunanya kau mengatakan itu padaku. Ini kota terjauh dari kastil raja iblis.
Mereka tidak mau repot-repot melewati perbatasan hanya untuk menyerang para
pemula… bagaimanapun, Kazuma ingin hidup seperti para petualang kan? Kau tidak
mempunyai perlengkapan yang cukup!”
Aqua
langsung ke intinya, dan aku tidak bisa membantah.
Itu
benar. Aku dan Aqua tidak memiliki perlengkapan yang cukup. Kami ingin
membelinya, itulah kenapa kami bekerja begitu keras di tempat kontruksi.
“Aku
juga sudah lelah bekerja dikonstruksi… aku datang ke dunia ini bukan untuk
menjadi buruh. Aku datang ke dunia ini tanpa komputer dan game hanya perintah
untuk menjadi petualang. Dan bukannya kau mengirimku kemari untuk melawan raja
iblis?”
Setelah
mendengarkan perkataanku, Aqua membuat ekspresi seperti mengatakan ‘apa yang
kau katakan?’, merenung sebentar lalu merespon:
“Oh!
Seperti itu! Aku terlarut dalam kesenangan menjadi buruh dan aku lupa. Aku
tidak bisa pulang jika Kazuma tidak membunuh raja iblis.”
Mendengar
jawaban bodohnya itu, aku mengingat yang dikatakan gadis loket lalu. Sepertinya
orang ini kecerdasannya benar-benar dibawah rata-rata.
“Baiklah,
ayo kita melawan raja iblis! Jangan khawatir, akan mudah denganku di sini!
Lihatlah kemampuanku nanti!”
“itu
membuatku gelisah… tapi bagaimanapun kau tetap dewi. Aku akan mengandalkanmu!
Baiklah, kita akan membeli senjata dan armor standar dengan uang yang sudah
kita simpan dan pergi ke toko besok!”
“Serahkan
padaku!”
“Bukankah
sudah kuberitahu! Apa kalian ingin aku pukul?!”
“Maafkan
kami! Maafkan kami!”
Part 3
Di
bawah langit yang cerah.
“Ahhhhh!
Tolong! Aqua, tolong aku~!”
“Puhehe!
Lucu sekali! Kazuma wajahmu memerah, kau berlari sangat kuat!”
Baiklah,
aku akan mengubur orang ini sebelum aku kembali.
Setelah
berpikir, aku melanjutkan lariku dan berteriak meminta bantuan dari kodok
raksasa yang ingin menangkapku.
Ini
dataran luas di luar kota.
Kami
mengambil quest dari guild tadi pagi dan ke sini…
Karena
memerlukan senjata, aku memilih pedang pendek.
Aqua
berakting bodoh, mengatakan dewi sambil mengayunkan tongkat glamornya dan tidak
melakukan apapun. Dia hanya melihatku yang sedang dikejar kodok yang tidak
terlalu cepat.
(
Note: glamor itu mewah jadi tongkatnya Aqua mewah/mempesona )
Jangan
hanya melihat hanya karena mereka kodok.
Mereka
lebih besar dari banteng. Sekarang musim kawinnya, jadi mereka mengakumulasikan
nutrisi untuk bertelur. Mereka tinggal di dekat pemukiman warga yang mempunyai
banyak makanan, menelan kambing yang dibesarkan oleh petani dengan sekali
telan.
Jika
mereka bisa menelan kambing, itu artinya mereka juga bisa dengan mudah menelan
aku dan Aqua.
Faktanya,
anak-anak dan petani sering hilang saat musim perkawinan kodok raksasa ini.
Meskipun
mereka hanya kodok raksasa.
Tapi
mereka tetap monster yang berbahaya, lebih kuat dari monster kecil dekat kota
yang sudah dibasmi.
Ngomong-ngomong,
meskipun daging mereka sedikit keras, tapi enak dan menyegarkan, bahan yang
cukup populer.
Perutnya
yang besar efektif melawan serangan yang tumpul.
Mereka
membenci logam, jadi kau tidak akan diserang jika perlengkapanmu lengkap. Ini
lawan yang mudah untuk petualang biasa.
Karena
itulah petualang yang pandai suka memburu mereka… tapi…
“Aqua-!
Aqua-! Berhenti tertawa dan tolong aku–!”
“Sebelum
itu, tambahkan ‘san’ saat kau memanggilku.”
“Aqua-sama–!”
Aku
akan mengubur orang ini, membiarkan kepalanya diluar. Akan kutunjukan bagaimana
menyeramkannya saat diincer oleh kodok.
Aku
hampir menangis, melihat kodok yang melompat di belakangku.
Saat
ini, aku menyadari kodoknya tidak menuju ke arahku.
Sebelum
kodoknya…
“Apa
boleh buat-! Baiklah, aku akan menyelamatkanmu, hikiNEET! Tapi kau harus
memujaku mulai dari besok dan seterusnya! Kau harus bergabung ke sekte Aqua di
kota ini, dan berdoa kepadaku 3 kali sehari! Kau tidak boleh protes jika aku
mengambil makananmu ketika makan! Dan juga, ugh?”
Aqua
terengah-engah dan memberontak tentang sesuatu dan tiba-tiba menghilang.
Sesuatu
bewarna putih menggantung dipinggir mulut kodok itu.
Sesuatu
yang putih itu adalah…
“Aqua-!
Kenapa kau bisa dimakan-!”
Aqua
dimakan oleh kodok dan hanya terlihat satu kakinya yang menggantung dipinggir
mulut kodok itu.
Jadi
aku menarik pedang pendekku dan menyerang kodok itu!
“Sob..
Ugh, ugh— wah..!”
Di
depanku Aqua sedang duduk dan diselimuti lendir lengket dari kodok itu.
Di
sampingnya kodok dengan kepalanya yang pecah.
“Ugh…
sob… terimakasih, terimakasih… Kazuma, terimakasih…! Wahhhhhhh…!”
Aqua
tidak berhenti menangis sejak aku menariknya keluar dari mulut kodok.
Meskipun
dewi dia tidak bisa menghilangkan rasa takutnya dari dimakan oleh kodok.
“Apa
kau, apa kau baik-baik saja Aqua, bertahanlah… kita cukupi hari ini. Quest-nya
membunuh 5 kodok dalam 3 hari, tapi mereka bukanlah lawan yang bisa kita
tangani. Kita coba lagi besok dengan perlengkapan yang lebih baik. Lihat, aku
hanya mempunyai pedang pendek tanpa armor, aku masih mengenakan pakaian
olahragaku. Kita kembali lagi nanti saat kita sudah berpakaian seperti para
petualang.”
Sayangnya,
pemula sepertiku hanya bisa membunuh satu kodok karena dia berhenti mencoba
memakan Aqua.
Jika
kodoknya menyerangku tanpa ragu, aku tidak berani melawannya.
Aqua
berdiri dengan lendir yang menjijikan melumuri seluruh tubuhnya.
“Ugh…
dewi sepertiku dipermalukan seperti ini oleh kodok, bagaimana bisa aku mundur!
Aku sudah siap untuk ternodai. Jika para pengikutku melihat seberapa kotornya
aku, keyakinan mereka akan pudar! Jika orang-orang tahu aku lari dari kodok,
itu akan menjadi aib bagi dewi tercantik Aqua!”
Jangan
khawatirkan tentang itu. Kau membawa lebih banyak bahan material bangunan
daripada para pria itu, dan terlihat sangat senang saat bekerja. Kau terlalu
riang saat makan malam setelah mandi, kau tertidur sangat nyenyak sampai
meneteskan air liur saat tidur di kandang kuda di sampingku, setelah mellihat
kelakuanmu, dilumuri lendir sepertinya bukanlah masalah.
Tapi
sebelum aku memberhentikan dia, Aqua menyerang kodok di kejauhan.
“Ah!
Hey, tunggu dulu, Aqua!”
Aqua
mengabaikanku, menyerang secara cepat ke arah perut kodok.
“Kau
berani menantang dewi? Rasakan kemarahan dari dewi! Menyesal lah di neraka! God
Blow!”
Aku
ingat pegawai guild memberitahuku serangan fisik tidak terlalu mempan melawan
kodok raksasa.
Pukulannya
yang mengarah ke perut kodok terlihat lembut, kodoknya terlihat tidak
terpengaruh…
Aqua
melihat ke arah kodok yang tidak melawan dan berkata secara lembut:
“…
lihat, dilihat secara dekat, kodok ini agak imut kan?”
…
dan aku membunuh 2 kodok raksasa yang berhenti bergerak saat memakannya.
Petualangan hari ini berakhir dengan membawa dewi yang sedang meratap dilumuri
lendir ke kota.
Part 4
“Aku
mengerti. Hanya kita berdua tidaklah cukup. Ayo kita mencari anggota lagi!”
Setelah
kembali ke kota, hal pertama yang kami lakukan adalah menuju ke pemandian.
Kemudian kami makan daging kodok goreng di guild dan mendiskusikan rencana.
Selain
tempat untuk berkumpulnya para petualang, guild petualang juga sebagai bar.
Memungkinkan para petualang menjual monster yang diburunya, dan tempat menjual
masakan monster yang lezat.
Kami
menjual dua daging kodok goreng yang kami buru ke guild, mendapatkan beberapa
bayaran.
Kodoknya
terlalu besar untuk kami bawa berdua.
Tapi
jika kau meminta kepada guild, mereka akan menyediakan pelayanan antar,membawa
monster yang kami bunuh.
Menjual
satu kodok dan dikurangi biaya antar, kami mendapatkan 5000 eris.
Pendapatan
yang kami dapat sama dengan bekerja dikonstruksi.
Tapi
tidak diduga daging kodok goreng yang agak keras sangat enak, membuatku
terkejut.
Saat
pertama kali aku datang ke dunia ini, aku sedikit ragu-ragu untuk memakan kadal
dan kodok. Tapi saat aku mempersiapkan diri dan mencobanya, ternyata sangat
enak.
Walaupun
dewi di depanku memakan semuanya tanpa ragu.
“Tapi…
bahkan jika kita merekrut anggota baru, apa kau pikir ada yang mau satu tim
dengan pemula seperti kita yang bahkan tidak mempunyai perlengkapan yang
bagus?”
Dengan
mulut penuh daging kodok, Aqua menggoyangkan garpu ditangannya.
“Dwenganko
dwisinwi, awku hanywa pwerlo…”
“Telan.
Telan dulu baru ngomong.”
Setelah
Aqua menelan makanannya, dia berkata:
“Denganku
disini. Aku hanya perlu berteriak dan orang-orang akan mengantri untuk
bergabung dengan kita, lagipula aku pendeta tinggi, job teratas! Aku dapat
menggunakan semua sihir penyembuh, sihir pembantu, menghilangkan status beracun
dan kelumpuhan. Aku bahkan bisa menghidupkan kembali yang mati, pastinya
kemampuan yang semua tim inginkan. Aku mungkin terjatuh ke dunia yang fana ini
dan kekuatanku berkurang dari yang sebelumnya, tapi aku tetaplah dewi… Ahem!
Aku Aqua-sama! Aku hanya butuh perhatian dan sekumpulan orang akan mengemis
untuk ‘membawaku untuk menyelesaikan quest’ akan muncul! Jika kau mengerti,
berikan aku daging kodok goreng lagi!”
Setelah
selesai menganggap dirinya sebagai dewi dan mengambil sepotong daging kodok
goreng dari piringku, aku melihatnya dengan rasa khawatir.
Part 5
Waktu
berikutnya, di guild petualang.
“…
Tidak ada yang datang…”
Aqua
bergumam dengan kesal.
Setelah
menampilkan poster perekrutan anggota, kami duduk di meja di dalam guild
petualang dan menunggu anggota pahlawan baru muncul. Ini sudah setengah hari.
Para
petualang lain pastinya melihat poster perekrutan anggota kami.
Selain
kami, sejumlah petualang yang merekrut anggota baru. Mereka mengadakan
wawancara, berbicara dengan mereka dan pergi.
Aku
sangat tahu kenapa tidak ada yang datang.
“…
Nah, ayo turunkan persyaratannya. Misi kita untuk membunuh raja iblis, sehingga
kondisi seperti itu diperlukan… tapi hanya mencari anggota tingkat atas itu
sangat melelahkan.”
“Ugh…
tapi…”
Di
dunia ini, para petualang terbagi menjadi beberapa tingkatan, dengan beberapa
yang menjadi tingkat atas.
Dan
itu normal bagi kandidat pahlawan yang menikmati hak istimewa kehidupannya
ditim lain…
Aqua
sepertinya mencari anggota yang kuat untuk membunuh raja iblis.
Tapi…
“Jika
terus seperti ini, tidak akan ada yang datang! Kau mungkin mempunyai job
tingkat atas, tapi punyaku yang terlemah. Aku akan kehilangan posisiku jika
tiba-tiba aku dikelilingi oleh para elit. Bagaimana kalau menurunkan
persyaratan masuknya…”
Saat
aku ingin berdiri.
“Aku
melihat poster perekrutan anggota dengan syarat mempunyai job tingkat atas,
apakah itu kalian?”
Matanya
dengan pupil bewarna merah terlihat lelah.
Rambut
halusnya yang bewarna hitam sampai ke bahu.
Untuk
kami, dia gadis dengan baju penyihir klasik, jubah hitam, sepatu bot hitam,
topi runcing dan tongkat sihir.
Wajahnya
lembut seperti boneka porselen— dia loli.
Bukanlah
hal yang mengejutkan untuk anak kecil yang bekerja di dunia ini.
Gadis
kecil yang lemah dari kelihatannya umurnya sekitar 12-13 tahun memiliki penutup
mata yang menutup sebelah matanya. Dia mengibaskan jubahnya dan berkata:
“Namaku
Megumin! Arch wizard dengan sihir terkuat, ledakan..!”
“…
Kau kesini untuk meledek kami?”
“Bu-bukan.”
Aku
membantah pengenalan dirinya dan dia mulai panik.
Dan
apa-apaan namanya Megumin.
“Mata
bewarna merah itu… apa kau dari ras iblis merah?”
Gadis
itu mengangguk menjawab pertanyaan Aqua dan menunjukkan kartu petualangnya ke
Aqua.
“Itu
benar! Aku penyihir elit dari ras iblis merah. Megumin! Sihirku cukup kuat
untuk menghancurkan gunung…! … jadi, kalian membutuhkan penyihir tingkat
tinggi?… ngomong-ngomong, aku minta tolong. Aku belum makan selama 3 hari,
bisakah kau memberiku makanan sebelum wawancara…”
Megumin
melihat kami dengan mata yang sedih.
Suara
‘Ugu’ yang memilukan datang dari perut Megumin.
“…
Tidak masalah kami akan memberimu makanan, tapi kenapa kau memakai penutup
mata? Jika kau terluka, kau mau orang ini untuk menyembuhkanmu?”
“Hmmp…
penutup mata ini untuk menahan kekuatan luar biasaku… jika kau melepasnya… akan
ada bencana besar yang akan menimpa dunia ini…”
“Oh…
jadi itu semacam segel.”
“Bohong
sih. Ini cuman penutup mata biasa. Ini terlihat bagus… ah, maafkan aku, jangan
ditarik, hentikan!”
“Eh…
dengarkan Kazuma, ras iblis merah itu dari lahir memiliki tingkat kecerdasan
tinggi dan gabungan sihir kuat, beberapa dari mereka mempunyai potensi untuk
menjadi penyihir profesional. Ras iblis merah diketahui mempunyai mata bewarna
merah… dan nama mereka yang aneh.”
Aqua
menjelaskan selagi aku menarik penutup mata Megumin.
…
Aku mengerti. Mendengarkan namanya dan melihat penutup matanya, aku kira dia
meledekku.
Aku
melepaskan penutup matanya, dan dia berbicara secara tegas:
“Tidak
sopan menyebut nama kami aneh. Dalam sudut pandangku nama orang-orang di kota
lah yang aneh.”
“…
Kalau begitu, bolehkah aku tanya nama orang tuamu?”
“Nama
ibuku Yuiyui, ayahku Hyoizaburo.”
“…”
Aku
dan Aqua terdiam.
“…
Bagaimanapun, ras dari gadis ini menghasilkan penyihir terkuat kan? Bisakah
kita merekrutnya menjadi anggota kita?”
“Hey,
jika ada sesuatu dengan nama orang tuaku, katakanlah.”
Megumin
membungkuk, dan Aqua mengembalikan kartu petualangnya.
“Ini
pasti akan baik-baik saja kan? Kartu petualangnya asli, job gadis ini tingkat
atas dengan kemampuan untuk menggunakan sihir terkuat— Arch wizard. Status
sihir di kartunya sangat tinggi, jadi mempunyai banyak potensi. Jika gadis ini
benar bisa menggunakan sihir ledakan, itu akan mengaggumkan! Sihir ledakan
adalah sihir tingkat tinggi dari seri sihir detonasi dan susah untuk
mempelajarinya.”
“Hey,
berhenti memanggilku ‘gadis ini’, panggil saja dengan namaku.”
Karena
Megumin protes, aku memberikannya daftar menu makanan kepadanya.
“Tidak
usah pikirkan rinciannya, pesanlah sesuatu untuk makan. Aku Kazuma. Dia Aqua.
Senang bertemu denganmu, Arch wizard.”
Megumin
terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi dia hanya mengambil daftar menu
makanan dengan diam.
Part 6
“Ledakan adalah sihir
terkuat. Disamping itu, ini membutuhkan persiapan yang lama. Sebelum aku siap,
mohon jaga kodoknya tetap di sana.”
Kami membawa Megumin
yang sudah makan banyak untuk mencari kodok raksasa untuk balas dendam.
Aku melihat kodok di
dataran dari kejauhan.
Kodok itu melihat kami
dan mencoba ke sini untuk menyerang kami.
Dan aku melihat kodok
lain menuju ke sini dari arah yang berlawanan.
“Tolong incar kodok
yang masih jauh. Yang satunya mendekat… Hey, ayo Aqua. Kita akan balas dendam
kali ini. Kau mantan dewi kan? Bagaimana kalau kau sesekali menunjukkan
kekuatan mantan dewimu itu?”
“Apa yang kau maksud mantan?
Aku masih dewi! Posisiku sebagai pendeta tinggi hanya penyamaran!”
Megumin melihat ke arah
orang yang menganggap dirinya dewi dan berkata:
“… Dewi?”
“… Hanya gadis
menyedihkan yang menganggap dirinya sebagai dewi. Dia kadang-kadang ngomong
sendiri. Sudah tidak usah pikirkan dia.”
Setelah mendengar
penjelasanku Megumin melihat ke arah Aqua dengan muka kasihan.
Aqua ingin menangis,
dan menyerang kodok yang mendekat dengan kesal dan mengepal tangannya.
“Kau hanya kodok yang
kebal dengan serangan fisik. Akan kutunjukkan kekuatan dewi! Kazuma, perhatikan
ini! Aku belum melakukan hal yang hebat, tapi hari ini pasti akan berhasil!”
Aqua yang tidak tahu
caranya berseru dan sukses masuk ke dalam mulut kodok, memberhentikan
pergerakan kodok itu.
Seperti yang diharapkan
dari dewi, mengorbankan dirinya untuk mengulur waktu untuk kita.
… Saat ini, udara di
sekitar Megumin mulai bergetar.
Bahkan penyihir pemula
sepertiku bisa tahu bahwa Megumin sedang mempersiapkan sihir yang luar biasa.
Rapalan Megumin semakin
kencang saat keringatnya menetes dari pelipisnya.
“Lihatlah. Mungkin
inilah serangan terkuat yang dimiliki manusia… sihir terkuat.”
Ujung tongkat sihir
Megumin mulai bersinar.
Skalanya mungkin kecil,
tapi kumpulan sinar terang itu jangkauannya terlihat sangat luas.
Mata bewarna merah
Megumin terbuka lebar dan berkilau.
“Explosion!”
Sekelebat cahaya muncul
melewati dataran.
Cahaya keluar dari
ujung tongkat sihir Megumin menuju ke kejauhan, mengenai kodok yang ingin
mendekati kami…!
Efek serangan hebat
dapat dilihat secara langsung.
Cahaya yang mempesona
dan suara ledakan keras menggema di udara membuat kodok itu hancur
berkeping-keping.
Aku hampir terhempas
karena angin yang kencang akupun menutup wajahku dan menguatkan diri.
Setelah debunya
menghilang, kawah tempat kodok tadi yang jaraknya 20 meter terlihat,
menunjukkan betapa hebatnya sihir ledakan.
“… Mengagumkan–
jadi ini sihir…”
Kekuatan sihir Megumin
membuatku terkagum, dan kali ini.
Kodok keluar dari tanah
secara pelahan, pasti terbangun karena guncangan dan suara dari ledakan tadi.
Aku memikirkan tanpa
hujan dan sumber air di daratan ini, kodok itu akan mengering karena terik
sinar matahari. Itulah mengapa kodok itu mengubur dirinya dibawah tanah untuk
menghindari terpanggang hidup-hidup.
Kodok yang keluar
berada di dekat Megumin, tapi geraknya lambat.
Jika kita memanfaatkan
kesempatan ini untuk menjauh, dan membiarkan Megumin menggunakan sihir
ledakannya lagi, kita bisa merubah kodok itu menjadi abu.
“Megumin! Ayo kita
mundur sekarang, dan menyerang kodok itu dari kejauhan…”
Saat ini aku melihat ke
arah Megumin.
Dan tubuhku menjadi
kaku.
Karena Megumin jatuh
tengkurep ke tanah.
“Hmmp… ledakan adalah
sihir terkuatku, itu sangat kuat dan menguras banyak mana… mudahnya, mana yang
kugunakan sudah mencapai batasku, jadi aku tidak bisa bergerak. Ah, aku tidak
megira kodoknya akan keluar entah darimana… ini tidak bagus, aku akan dimakan.
Maaf, bisakah kau menyelamatkanku… hya…!”
Dan akhirnya aku
membunuh dua kodok yang tidak bergerak karena sedang memakan Aqua dan Megumin.
Kami menyelesaikan
quest membunuh 5 kodok raksasa dalam 3 hari.
Part 7
“Ugh…
ugh.. bau.. baunya seperti ikan…”
Aqua
yang sedang menangis dilumuri lendir berjalan di belakangku.
“Meskipun
sangat bau saat di dalam kodok, tapi rasanya hangat, itu tidak terlalu buruk…
aku mendapatkan pengetahuan yang lebih baik jika tidak kuketahui…”
Aku
menggendong Megumin yang berlumur lendir seperti Aqua di punggungku, dan dia
mengatakan sesuatu yang aku tidak ingin tahu.
Jika
seseorang menggunakan sihir sampai mencapai batas mananya. Itu mungkin akan
mengurangi nyawanya.
Menggunakan
sihir kuat sampai mana-mu habis mungkin bisa membawamu ke kematian.
“Untuk
sekarang, jangan gunakan sihir ledakan kecuali kalau dalam keadaan darurat.
Mohon berusahalah dengan menggunakan sihir lain, Megumin.”
Megumin
yang mendengar perkataanku langsung memegang bahuku dengan kencang.
“…
Aku tidak bisa.”
“…
Huh? Kau tidak bisa apa?”
Megumin
semakin kencang memegang bahuku dan menekan dadanya yang kecil ke punggungku.
“…
Aku hanya bisa menggunakan sihir ledakan. Aku tidak tahu sihir lain.”
“…
Kau serius?”
“…
Iya.”
Karena
Megumin akupun terdiam, Aqua yang sedang menangis ikut berbicara.
“Apa
maksudmu hanya mengetahui sihir ledakan? Jika poin skill-mu cukup untuk
mempelajari sihir ledakan maka kau pasti bisa mempelajari sihir lain kan?”
…
Poin skill?
Ngomong-ngomong
soal itu, gadis loket di guild pernah mengatakan tentang poin skill.
Melihat
aku yang sedang bingung, Aqua menjelaskannya kepadaku:
“Poin
skill sesuatu yang kau dapatkan ketika kau memilih job-mu, itu digunakan untuk
mempelajari kemampuan. Semakin banyak poin skill semakin bagus orang itu. Kau
dapat mempelajari beberapa kemampuan dengan memakai poin skill-mu. Contohnya,
aku yang terbaik mempelajari semua kemampuan trik pesta dan semua sihir pendeta
tinggi.”
“…
Mau kau gunakan dimana trik pesta itu?”
Aqua
berpura-pura tidak mendengar pertanyaanku dan melanjutkan:
“Tergantung
seseorang itu dan job-nya, ada batasan untuk mereka mempelajari kemampuan.
Contohnya, seseorang yang takut air akan membutuhkan poin lebih untuk
mempelajari sihir ber-elemen air atau es… tapi sihir seri detonasi adalah sihir
gabungan. Kau butuh pengetahuan yang dalam dari sihir api dan angin untuk
menguasainya. Itu artinya seseorang yang bisa mempelajari sihir detonasi sudah
pasti bisa dengan mudah mempelajari sihir lainnya.”
“Itu
artinya tidak masalah untuk tidak mempelajari sihir tingkat rendah saat kau
bisa menggunakan sihir tingkat tinggi dari seri sihir detonasi… apapun itu,
akan kau gunakan dimana trik pestamu itu?”
Megumin
menggerutu setelah aku selesai berkata:
“…
Aku adalah Arch wizard yang mencintai sihir ledakan. Yang kusuka bukan sihir
detonasi, tapi sihir ledakan.”
Seriuskah,
apa bedanya sihir detonasi dengan sihir ledakan?
Aku
tidak mengerti tingkatan ini, wajah Aqua berseri saat mendengar Megumin ngomong
sendiri.
Tidak,
dibandingkan itu, aku sangat bingung dengan sihir trik pestanya.
“Akan
mudah berpetualang jika aku mempelajari sihir lain. Api, air, tanah, angin dan
cahaya, mempalajari kemampuan yang berhubungan dengan itu akan sangat bagus…
tapi aku tidak mau. Yang kucintai hanya sihir ledakan. Meskipun aku hanya bisa
menggunakannya sehari sekali, meskipun aku terjatuh setelah menggunakan sihir
itu, yang sangat kucintai hanya sihir ledakan! Itulah alasanku untuk menjadi
Arch wizard untuk bisa menggunakan sihir ledakan”
“Mengagumkan!
Hebat! Kau memilih untuk mengikuti impian romantismu meskipun kau mengetahui
jalan yang kau pilih sangat susah!”
…
Oh tidak, kelihatannya penyihir ini tidak akan berguna.
Buktinya
Aqua terpengaruhi.
Setelah
melawan dua kodok, aku sangat ragu dengan kegunaan dewi ini.
Sayangnya,
hanya dengan Aqua sudah cukup membuat masalah, jika ada satu lagi yang
bergabung…
Baiklah,
sudah kuputuskan.
“Aku
mengerti. Mungkin ini akan menjadi jalan yang susah, jadi berjuanglah. Ah, aku
melihat kotanya. Mari kita bagikan upahnya di guild. Ya, semoga kita bertemu
dilain waktu.”
Setelah
aku berbicara Megumin memegang bahuku dengan kencang.
“Hmmp…
aku hanya bisa menggunakan sihir ledakan. Upah itu hanya bonus pelengkap.
Bagaimana kalau begini, upah itu tidak usah dibagi rata, kalau kau bersedia
membayar biaya untuk makanan, mandi dan yang lain, aku bersedia untuk tidak
menerima upah itu. Itu benar, kekuatan Arch wizard-ku hanya seharga dengan
makanan dan biaya yang lain! Bagaimana bisa kau melewatkan kesempatan ini untuk
kontrak jangka panjang!”
“Tidak
tidak tidak, tim kami lemah itu tidak sepadan dengan kekuatan yang luar biasa.
Itu benar, terlalu berlebihan untuk mengajak Megumin dengan kekuatan luar
biasanya untuk bergabung dengan tim kami. Sebuah tim harusnya memulai dengan
penyihir biasa. Lihatlah aku, job-ku yang terlemah dari para petualang.”
Untuk
menolak Megumin yang memegangku erat saat kami sampai di guild, aku berusaha
untuk melepas pegangannya.
Tapi
Megumin menolak untuk melepaskan.
“Tidak
tidak tidak, itu tidak masalah jika kau pemula atau lemah. Aku mungkin
mempunyai job tingkat atas, tapi aku tetap masih pemula juga. Aku baru level 6.
Saat level-ku sudah naik, aku tidak akan terjatuh lagi setelah menggunakan
sihir. Jadi mari kita bicarakan ini dan aku akan melepaskan tanganku, okey?”
“Tidak
tidak tidak tidak, itu terlalu susah untuk menggunakan penyihir yang hanya bisa
menggunakan sihir sehari sekali. Ugh, dia penyihir, tapi pegangannya sangat
kuat…! Lepaskan, pasti party lain menolakmu juga kan. Lagipula, sihir ledakan
tidak akan berguna di dungeon atau di dalam ruangan, itu artinya kau tidak akan
berguna. Hey, lepaskan peganganmu. Akan kubagi upahnya sama rata nanti! Lepasin!”
“Kumohon
jangan buang aku! Tidak ada party yang mau menerimaku! Aku akan membawa
barangmu atau apapun itu saat memasuki dungeon! Kumohon, jangan buang aku!”
Mungkin
karena Megumin yang sedang kugendong berteriak ‘jangan buang aku’, orang yang
lewat mulai berbisik dan melihat ke arah kami.
Karena
kita di kota dan Aqua menarik banyak perhatian, itu membuat orang-orang
memperhatikan kami semua.
“—Tidak
mungkin… pria itu ingin meninggalkan gadis kecil itu…”
“—Dia
bersama gadis yang dilumuri lendir.”
“—Memainkan
gadis kecil, dan setelah itu membuangnya, dasar menjijikan. Lihat! Bagaimana
bisa gadis itu dilumuri lendir? Aksi mesum macam apa yang dilakukan pria itu?”
…
Aku pasti sedang difitnah.
Aqua
menahan ketawanya saat mendengar mereka, menyebalkan sekali.
Sepertinya
Megumin juga mendengar bisikan mereka.
“Aku
baik-baik saja dengan apapun aksi mesummu! Meskipun menggunakan lendir kodok
seperti sekarang ini aku tidak apa…”
“Baiklah—
aku mengerti! Megumin, mohon kerja samanya!”
Part 8
“Baiklah,
semuanya sesuai permintaan. Aku telah mengkonfirmasi tim kalian telah
menyelesaikan quest membunuh 5 kodok raksasa dalam 3 hari. Kerja bagus”
Setelah
memberi laporan ke gadis loket, aku menerima upah yang sudah dijanjikan.
Karena
Aqua dan Megumin dilumuri lendir, akan bau jika mereka tidak mandi. Ini mungkin
akan menimbulkan kesalahpahaman untukku, jadi aku mengusirnya untuk pergi ke
pemandian.
Satu
kodok yang kami bunuh hancur karena sihir ledakan, jadi aku takut kemungkinan
quest tidak tuntas. Tapi tipe dan jumlah monster yang kami bunuh tercatat di
kartu petualang kami, jadi itu bukanlah masalah.
Aku
memberikan kartuku dan Megumin ke gadis loket, dia memasukannya ke kotak yang
aneh seperti mesin. Dan mengkonfirmasi bahwa quest kami telah selesai.
Sesuatu
yang dikembangkan dari sihir bukan sains, jadi teknologi disini sedikit maju.
Aku
melihat kartuku lagi dan melihat aku level 4.
Aku
mendengar bahwa kodok bagus untuk petualang pemula menaikan level.
Aku
membunuh 4 kodok, cukup untuk menaikan level-ku sampai level 4.
Itu
mudah untuk orang ber-level rendah untuk menaikan level.
Semua
status di kartu sedikit naik, tapi aku tidak merasa aku bertambah kuat.
“…
Tapi, aku dapat kuat hanya dengan membunuh monster…”
Aku
bergumam sendiri.
Gadis
loket tidak mengatakan itu saat dia menjelaskan semuanya diawal.
Semua
yang ada di dunia ini memiliki jiwa. Tidak masalah berasal dari apapun itu,
jika kau makan atau membunuh, kau dapat menyerap ingatan dari jiwa itu. Itu
yang dia katakan.
Bagian
ini terasa seperti game komputer.
Melihat
lebih dekat, ada sesuatu yang disebut poin skill, dengan terlihat angka 3.
Hanya
dengan menukarkan poinku, aku dapat mempalajari kemampuan.
“Baiklah,
membawa 2 kodok dan upah dari menyelesaikan quest totalnya menjadi 110,000
eris. Ambilah.”
110,000.
Kodok
raksasa ini menghasilkan 5000 eris setelah dikurangi biaya transportasi.
Jadi
upah yang diterima dari 5 katak 100,000 eris.
Aqua
mengatakan quest itu bisa diselesaikan oleh party yang terdiri dari 4 sampai 6
petualang.
Jadi
untuk petualang biasa, mempertaruhkan nyawamu untuk melawan 5 kodok selama
beberapa hari akan mendapatkan sekitar 125,000 eris. Untuk party yang terdiri
dari 5 orang akan mendapatkan 25,000 eris per orang.
…
Ini tidak sepadan.
Menyelesaikan
quest selama sehari berarti mendapatkan upah 25,000 per hari.
Ini
mungkin terlihat bagus untuk mendapatkan upah sehari-hari, tapi mempertaruhkan
nyawa. Tidak terlihat sepadan dengan usahanya.
Jika
kodok lain muncul dan memakanku, kami bertiga akan binasa.
Itu
membuatku merinding.
Aku
memutuskan untuk melihat quest lain yang ada di papan pengumuman.
—
Menebang pohon Egil merusak hutan, upah tergantung seberapa banyak yang kau
bawa.
—
Bantu aku menemukan hewan peliharaanku serigala putih.
—
Anakku ingin belajar pendang *Persyaratan: Rune knight atau Swordmaster.
—
Membutuhkan subyek untuk uji coba sihir *Persyaratan: Seseorang dengan HP
tinggi atau kuat terhadap sihir…
Yup.
Tidak
mudah untuk bertahan hidup di dunia ini.
Aku
merasa seperti kembali ke Jepang pada hari keduaku berpetualang.
“…
Permisi, bolehkah aku bertanya…?”
Saat
aku sedang kangen masaku dulu aku duduk di kursi terdekat, seseorang di
belakangku berbicara padaku.
Merasa
lelah dengan kenyataan di dunia lain ini, aku menengok dengan tatapan yang
kosong.
“Apa
ada… masalah…”
Aku
terdiam saat melihat seseorang yang mengajakku bicara.
Dia
kesatria wanita.
Dan
sangat cantik.
Dia
memberiku getaran karena kencantikannya saat pertama dia melihatku tanpa
ekspresi.
Dia
sedikit lebih tinggi dariku.
Tinggiku
165 cm.
Sedikit
lebih tinggi dariku tingginya sekitar 170 cm.
Dia
mengenakan armor logam yang kuat disekitar tubuhnya, si cantik dengan rambut
pirang dan mata berwarna biru.
Kemungkinan
umurnya setahun atau dua tahun diatasku.
Aku
tidak bisa memberitahu bentuk tubuhnya karena tertutup armor, tapi aku
merasakan dia sangat feminim.
Ekspresi
wajahnya terlihat sedikit dingin… bagaimana caraku menjelaskannya, ini seperti
membangunkan sisi masokismu…
…
Ah, itu tidak bagus, aku sudah terpesona.
“Ah,
eh— jadi ada apa?”
Menghadapi
Aqua yang seumuran dengaku dan Megumin yang lebih muda dariku itu tidak
masalah. Tapi si cantik ini membuatku gugup.
Tapi
itu buruk untukku yang hidup sebagai hikikomori dalam jangka waktu yang lama.
“Erm…
tim yang menaruh poster perekrutan anggota itu kalian kan? Apa kau masih
membutuhkan orang?”
Kesatria
wanita itu terlihat membawa secarik kertas.
Itu
benar. Kami tidak merobek poster itu setelah Megumin bergabung.
“Oh—
kami masih membutuhkan orang. Meskipun begitu aku tidak menyarankanmu untuk
bergabung…”
“Tolong
pilih aku! Tolong biarkan aku bergabung ke party-mu!”
Saat
aku menolaknya secara bijaksana, kesatria wanita itu tiba-tiba memegang
tanganku.
…
Eh?
“Tidak,
tidak tidak, tunggu dulu, party kami cukup bermasalah. Dua anggotaku tidak
berguna sedangkan job-ku terlemah. Karena itu, kedua anggota kami berlumuran
lendir, sakit sakit sakit!”
Saat
aku menyebut lendir, wanita kesatria itu menguatkan pegangannya.
“Ternyata
aku benar, mereka berdua tertutupi lendir! Apa yang terjadi, bagaimana mereka
bisa berakhir seperti itu…! A-Aku juga..! ingin pengalaman seperti itu…!”
“Huh?”
Apa
yang coba dikatakan kakak ini?
“Tidak,
aku salah mengatakannya. Untuk kedua gadis yang mengalami kejadian itu diusia
muda, sebagai kesatria aku tidak bisa hanya diam melihatnya saja. Job-ku
kesatria tingkat atas. Ini seharusnya sudah memenuhi kriteria yang kau cari.”
Ada
apa dengan wanita ini. Matanya terlihat bahaya. Aku pikir dia kakak yang tenang
dan dapat mengendalikan diri.
Tapi
sensorku merasakan bahaya.
Dia
terlihat mempunyai sesuatu seperti Aqua dan Megumin.
…
Dia mungkin cantik, tapi itu tidak akan membantu.
“Ara~ aku
belum selesai. Aku benar-benar tidak menyarankanmu untuk bergabung. Salah satu
rekan party kami tidak berguna, yang satunya lagi hanya bisa menggunakan sihir
sehari sekali dan job-ku yang terlemah. Ini party yang paling lemah, jadi aku
menyarankan untuk mencari yang lain…?”
Kesatria
wanita menguatkan pegangannya.
“Sempurna!
Sebenarnya, aku percaya diri dengan kekuatan dan daya tahanku. Aku tidak
tangkas dengan tanganku… jadi… aku tidak bisa menyerang musuh…”
Sensorku
ternyata benar.
“Jadi
kau tidak harus menganggapku mempunyai job tingkat atas. Aku akan bertugas di
depan tanpa masalah, jadi gunakanlah aku sebagai perisai.”
Kesatria
wanita mendorong mukanya ke arahku yang sedang duduk di kursi.
Mukanya
terlalu dekat!
Karena
aku sedang duduk, dia melihatku dari atas. Kesatria wanita itu mengunci
wajahku, membuat jantungku berdebar sangat kencang.
Efek
negatif dari kehidupanku sebagai hikikomori mempengaruhiku lagi…!
Tidak,
ini terlalu merangsang untuk perjaka yang masih tahap pubertas sepertiku,
membuatku gelisah.
Tenang,
jangan tergoda dengan pesonanya!
“Tidak,
bagaimana bisa aku membiarkan gadis sebagai perisai. Party-ku sangat lemah,
jadi serangannya akan benar-benar mengenaimu. Monster itu mungkin akan
berkomplotan disetiap pertarungan!”
“Itulah
yang aku inginkan”
“Bukan,
bagaimana aku menjelaskannya, dua rekanku dimakan oleh kodok dan berlumuran
lendir! Ini mungkin akan terjadi setiap hari!”
“Itulah
yang sebenarnya aku inginkan!”
…
Ah, aku mengerti.
Kesatria
wanita memegang tanganku dengan mukanya yang tersipu malu.
Melihatnya,
aku mengerti sesuatu.
…
Orang ini bukan hanya tidak berguna, tapi otaknya juga sedeng.
Source English Light Novel : https://crimsonmagic.me/konosuba/
EmoticonEmoticon