Part
1
“Sudahkah
kau mendengarnya? Rumor tentang pemimpin dari pasukan raja iblis mengambil alih
kastil tua di bukit yang tidak jauh dari kota.”
Di
pojok bar yang dioperasikan oleh guild.
Aku
mendengarkan orang yang duduk di mejaku dan sedang minum pada siang hari.
Aku
tidak meminum bir, tapi Neroid swish.
Apa
itu Neroid.
Apa
itu swish.
Aku
mencobanya karena penasaran sejak seseorang memberitahuku ini minuman tanpa
alkohol salah satu pilihan para pelanggan…
Jika
kau bertanya padaku apakah itu enak, aku akan menjawabnya seperti ini:
…
Erm, aku tidak tahu.
Tapi
aku tahu maksud dari swish.
Itu
tekstur yang kau rasa saat meminumnya.
Ini
bukan minuman bersoda. Aku tidak terlalu tahu apa tekstur swish itu, tapi
perasaan itu hanya bisa dijelaskan sebagai swish.
(
Note: swish = bunyi berdesir seperti minuman bersoda )
Aku
selesai meminum Neroid dan menaruh gelas di meja…
“Pemimpin
dari pasukan raja iblis. Itu terdengar buruk, tapi itu tidak ada hubungannya
dengan kita.”
“Benar.”
Pria
di depanku setuju dengan perkataan tidak bertanggung jawabku.
Jumlah
orang yang sedang mengobrol di guild petualang ini lumayan banyak dan aku bisa
mendengarkan banyak topik menarik.
Seperti
munculnya monster bahaya di beberapa tempat jadi aku tidak mengambil quest di
area itu.
Atau
kabar tentang monster tertentu yang membenci bau dari jus jeruk, jadi
mengolesimu dengan itu akan menjauhkan mereka.
Aku
mempunyai waktu yang sulit untuk bertahan hidup sejak aku datang ke dunia ini,
dan sebelumnya aku tidak pernah mengumpulkan intelejen dengan cara seperti ini.
Mengumpulkan
informasi adalah tahap yang terpenting untuk mengumpulkan rute yang ingin kau
pilih.
Berkumpul
dan mengobrol tentang berbagai hal di bar terasa seperti petualang, yang
membuatku senang.
Pria
yang duduk di depanku berkata:
“Bagaimanapun,
lebih baik untuk tidak mendekati kastil yang ditinggalkan di sebelah utara
kota. Ini bukan ibu kota kerajaan, jadi tidak ada yang tahu apa yang ingin
dilakukan pemimpin pasukan raja iblis disini. Tapi karena itu pemimpin, itu
bisa jadi Lord Ogre, Vampire, Arch demon atau naga. Tidak peduli yang mana, itu
pasti monster yang bisa membunuh kita secara cepat. Cara terbaik adalah tidak
mengambil quest apapun yang berdekatan dengan kastil yang ditinggalkan itu.”
Setelah
berterima kasih ke pria itu, aku meninggalkan tempat dudukku dan kembali ke
meja tempat party-ku berada…
“…
Apa? Kenapa kalian melihatku seperti itu?”
Aqua,
Darkness dan Megumin mengambil sesuap kecil stick sayuran di gelas di tengah
meja selagi mereka menatapku.
“Tidak
ada–? Aku tidak cemas tentang Kazuma bergabung dengan party lain atau apapun.”
Aqua
berkata selagi dia melihatku dengan gelisah.
“…?
Eh, aku hanya mengumpulkan informasi, ini yang utama dari petualangan.”
Aku
duduk di meja mereka dan ingin mengambil stick sayuran.
Menghindar.
Stick
sayuran itu menghindar dari tanganku yang ingin mengambilnya.
…
Hey.
“Apa
yang kau lakukan Kazuma”
Aqua
menggebrak meja, membuat stick sayuran loncat terkaget.
Saat
stick sayuran di udara, Aqua mengambil satu dan memasukkan ke mulutnya.
“…
Hmm. Kau terlihat sangat senang, kau terlihat bersenang-senang mengobrol dengan
mereka, Kazuma. Kau terlihat dekat dengan anggota party lain huh?”
Megumin
memukul meja dengan tinjunya, dan mengambil stick sayuran yang takut bergerak
dan memasukkan ke dalam mulutnya.
“…
Perasaan menyegarkan apa ini? Melihat Kazuma baik dengan party lain, perasaan
melankolik bercampur dengan sesuatu yang bagus… mungkinkah ini NTR legendaris?”
(
Note: NTR = Netorare ( keadaan dimana pacar seseorang diambil oleh orang lain )
)
Si
mesum gila itu menyentil pinggiran gelas hingga terjatuh tanpa alasan yang
jelas dan dengan cepat mengambil stick sayurannya.
“Ada
apa ini, ada apa dengan kalian. Bukankah mengumpulkan informasi di berbagai
tempat adalah dasarnya…?”
Aku
menggebrak meja selagi aku bicara dan meraih stick sayuran…
Menghindar.
“……………
Apa-apaan dengan hindaran itu–!”
“He-hentikan–!
Apa yang kau lakukan dengan stick sayuranku! Jangan, jangan hancurkana
makanannya!”
Tanganku
gagal mengambil stick sayuran sebaliknya aku mengambil gelas yang berisi stick
sayuran, mengangkatnya selagi aku bersiap untuk melemparnya ke dinding. Tapi
Aqua yang ingin menangis menahan tanganku.
“Beraninya
sayuran meremehkanku! Ini sedikit terlambat untuk membantah, tapi kenapa
sayuran bisa lari. Bisakah kau menyajkan makanan yang sudah mati?”
“Apa
yang kau katakan. Mau itu ikan atau sayuran, itu akan lebih baik jika itu masih
segar kan? Tidak pernahkah kau mendengar membunuh selagi masih segar dan
menyajikannya di tempat?”
Kalau
begitu bunuhlah dulu sebelum disajikan.
Aku
menyerah memakan stick sayuran itu dan berkata:
“Baiklah…
lupakan, abaikan sayuran itu untuk sekarang, aku mempunyai sesuatu yang penting
untuk ditanyakan kepadamu. Aku telah memikirkan tentang mempelajari skill apa
setelah naik level. Sayangnya, gabungan party ini sangat tidak seimbang. Jadi
aku berpikir untuk melengkapi kelemahan party kita karena aku mempunyai job
yang fleksibel… ngomong-ngomong, skill apa yang telah kalian pelajari?”
Itu
benar, untuk meningkatkan efiensi mengambil quest yang susah, itu penting untuk
memperhitungkan kerjasama tim sebelum mempelajari skill.
Itulah
yang aku pikirkan saat aku datang untuk diskusi kepada mereka, tapi…
“Skill-ku
terpusat diantara ‘Physical defense’, ‘Magical resistance’ dan ‘abnormal status
resitance’. Aku mempunyai skill disebut ‘Bait’, digunakan untuk mengejek
musuh.”
(
Note: Pertahanan fisik, Tahan terhadap sihir, Tahan terhadap status abnormal,
Umpan )
“…
Tidakkah kau berencana untuk mempelajari sesuatu seperti ‘2-handed sword’ untuk
meningkatkan akurasimu?”
“Aku
tidak merencanakan itu. Ini mungkin aku terdengar seperti menyombongkan diri,
tapi stamina dan kekuatanku bagus. Jika seranganku mendarat dengan mudah, aku
bisa dengan mudah membunuh monster tanpa terkena serangan. Dan itu tidak bagus
untuk sengaja menahan. Itu akan seperti ini… menyerang dengan semua
kemungkinanku tapi tidak mengenai musuh, dan ditangkap selagi pertahananku
berkurang, itulah yang terbaik.”
“Cukup,
kau diamlah.”
“…
Hmmmhmmm…! kau yang bertanya kepadaku, tapi memperlakukanku seperti ini…”
Aku
memutuskan untuk mengabaikan Darkness yang sedang terengah-engah dengan wajah
yang memerah.
Aku
melihat ke arah Megumin yang sedang memiringkan kepalanya dan berkata:
“Tentu
saja aku mempelajari skill yang berhubungan dengan ledakan. ‘Explosion’,
‘Explosion damage increase’ dan ‘Fast chanting’. Semua skill itu sempurna untuk
mengeluarkan skill ledakan. Itu sebelumnya sama saja, dan tentu saja akan jadi
dimasa depan.”
(
Note: Ledakan, Menambah serangan ledakan, Merapal dengan cepat )
“…
Tidak peduli apa, kau tidak punya niat untuk mempelajari sesuatu sihir tingkat
menengah?”
“Aku
tidak niat.”
Orang
ini tidak akan melakukan yang baik…
“Bagiku..”
“Tidak
perlu.”
“Eheh?”
Aqua
ingin menjelaskan skill-nya, tapi aku langsung membuatnya diam.
Lagipula
itu hanya trik pesta, trik pesta dan trik pesta.
Dan
juga…
“Kenapa
party ini tidak bisa bertindak bersama… mungkin aku harus memikirkan tentang
bertukar dengan party lain…”
“!”
x3
Gumaman
pelanku membuat mereka bertiga terkejut.
Part
2
Beberapa
hari setelah quest darurat berburu kubis.
Semua
kubis yang ditangkap sudah dijual.
Dan
para petualang mendapatkan bayarannya.
“Kazuma,
lihat. Aku mendapat bayaran banyak, jadi aku mencoba meningkatkan armor yang
aku kirim untuk diperbaiki… bagaimana?”
Di
dalam guild petualang yang sedang penuh ramai dengan orang-orang yang mengambil
bayaran mereka, Darkness secara senang menunjukkanku armor yang dia dapatkan
kembali dari toko reparasi.
Jika
aku ingin menjelaskan lebih mudahnya…
“Armor
ini terlihat seperti anak bangsawan baru akan dipakai.”
“…
Kazuma kejam tak peduli waktu dan tempatnya. Bahkan sekali-kali aku ingin
mendengarkan pujian yang jujur.”
Darkness
mengatakan dengan ekspresi yang sedih.
Bagaimana
aku bisa tahu.
Lagipula…
“Di
sana ada seseorang yang lebih bermasalah darimu, jadi aku tidak punya waktu.
Bisakah kau mengurus si mesum itu yang menjadi lebih buruk darimu?”
“Huff…
huff… aku tidak bisa, aku tidak bisa menahannya! Kekuatan sihir dari tongkat
ini terbuat dari Manatite, kilauan dan warnanya… huff… huff…”
Megumin
memeluk tongkat yang sudah direnovasinya dan menggesekkan wajahnya ke tongkat
itu.
Manatite
adalah logam langka yang disebut memiliki sifat khusus. Menambahkannya akan
meningkatkan kekuatan sihir tongkat itu.
Setelah
memperkuat tongkatnya dengan bayaran yang dia dapat, Megumin bertingkah seperti
ini.
Aku
dengar kekuatan sihir ledakan akan meningkat banyak persentase.
Kenapa
kau meningkatkan kekuatan sihir ledakan yang sudah sangat kuat? Daripada
melakukan itu, tidak inginkah kau mempelajari sihir yang lebih baik? Cukup
banyak pertanyaan seperti itu yang aku ingin katakan, tapi aku tidak
benar-benar peduli dengan Megumin yang sekarang, jadi aku memutuskan untuk
mengabaikannya.
Aku
sudah puas setelah mengambil bayaranku.
Darkness
yang menarik monster-monster yang datang karena kubis.
Megumin
yang menghancurkan monster itu dengan sihir mudahnya.
Dan
Aqua menangkap kubis sendiri tanpa memperdulikan mereka berdua.
Kami
memutuskan untuk tidak membagi bayaran dari berburu kubis dan mengambil bayaran
kami sendiri.
Orang
yang menyarankan itu adalah Aqua yang memanen sedetik sebelum yang lain.
Dan
orang yang sedang menunggu gilirannya mengambil uangnya, tapi…
“Apa
yang kau katakan–? Tunggu, tunggu apa ini?”
Suara
Aqua bergema keseluruh guild.
Baiklah…
aku benci ini…
Seperti
dugaanku, Aqua sedang berdebat dengan orang di loket.
Dia
memegang kerah gadis loket dan memprotes tentang sesuatu.
“Kenapa
hanya 50,000 eris! Kau tahu berapa banyak kubis yang aku tangkap? Itu lebih
dari 20!”
“Erm,
ini susah untuk mengatakannya…”
“Apa!”
“…
Yang Aqua-san bawa kembali sebagian besar adalah selada…”
“…
Kenapa itu bercampur dengan selada!”
“Bahkan
jika kau menanyakan itu, aku tidak tahu!”
Dari
perbincangan mereka, di sana terlihat ada masalah dengan bayarannya.
Aqua
mungkin menyadari tidak ada gunanya berdebat dengan gadis loket lagi, Aqua
meletakan tangannya dibelakang tubuhnya dan menghampiriku dengan senyuman.
“Ka~zuma-san!
Berapa banyak bayaran yang kau dapat dari quest ini?”
“Sejuta
lebih.”
“Sejuta!”
x3
Aqua,
Darkness dan Megumin terdiam karena kata-kataku.
Itu
benar, aku mendapatkan seember emas pertamaku dari quest yang mendadak.
Kubis
yang aku tangkap memiliki kualitas tinggi dan menghasilkan banyak exp.
Inilah
perbedaan status keberuntugan.
“Kazuma-sama–!
Bagaimana aku mengatakannya, aku selalu berpikir kau orang yang hebat!”
”Jangan
paksakan dirimu jika kau tidak bisa memujiku. Biarkan aku mengatakan ini, aku
sudah memutuskan bagaimana cara menggunakan uang ini, jadi aku tidak akan
memberikanmu apapun.”
Setelah
mendengarku menyelanya, Aqua tersenyum kaku.
“Kazuma-san–!
Aku pikir aku menghasilkan banyak uang dari quest, jadi aku menggunakan semua
uangku beberapa hari yang lalu! Aku mengira aku akan membunuh banyak, jadi aku
berhutang hampir seratus ribu eris di bar ini! Aku tidak bisa membayarnya
dengan hadiahku!”
Aku
mendorong Aqua saat dia mendekat denganku. Aku ingin tahu kenapa gadis ini
tidak bisa berpikir suatu hal secara hati-hati selagi aku menekan pelipisku.
“Aku
tidak peduli, kau salah satu yang ingin ‘semua orang untuk menyimpan
penghasilannya’. Lagipula, aku sudah menemukan tempat untukku sendiri. Itu
sangat tidak nyaman untuk tetap tinggal di kandang kuda kan?”
Normalnya,
para petualang tidak akan membeli rumah.
Karena
para petualang tidak mencari stabilitas dan terus berpetualang.
Di
sana ada beberapa petualang yang sukses, kebanyakan dari mereka hanya melakukan
untuk tinggal sebentar saja, karena salah satu alasan itu.
Sayangnya,
itu mustahil untuk menjatuhkan raja iblis dengan anggota ini, jadi aku hampir
menyerah.
Tugas
untuk melawan raja iblis harus dibiarkan kepada orang yang dikirim kesini
sebelumku yang menerima kemampuan atau senjata kuat.
Lagipula,
aku memiliki job yang semua orang bisa ambil, job terlemah, petualang.
Tidak
seperti mereka yang berlatih untuk menjadi petualang dari awal, semua statusku
rendah, aku benar-benar orang biasa yang dapat kau temukan di manapun.
Setelah
berpetualang di tempat aman untuk memuaskan rasa penasaranku, aku akan puas
menghabiskan hari-hariku secara santai.
Karena
itu, aku berencana untuk mencari rumah kecil untuk disewa, dan membelinya jika
itu cukup murah.
Aqua
seperti ingin menangis selagi memegangku dengan erat.
“Kenapa
menjadi seperti ini ahhhh! Kumohon Kazuma, pinjamkan aku uang! Cukup untuk
membayar hutangku saja! Aku tahu Kazuma itu laki-laki dan kau kadang-kadang
melakukan sesuatu secara diam-diam di kandang kuda, jadi aku mengerti kenapa
kau ingin ruangan privasi! 50,000! Hanya 50,000 sudah cukup! Kumohon–!”
“Aku
mengerti, hanya 50,000! Aku sangat mengerti jadi diamlah!”
Part
3
”Kazuma,
ayo cepatlah dan cari quest! Satu dengan banyak monster lemah! Aku ingin
mencoba kekuatan tongkat baruku!”
Tiba-tiba
Megumin berbicara:
Yeah.
“Kau
benar, saat kita memburu si pembuat zombie, aku tidak punya waktu untuk mencoba
skill baruku. Ayo cari quest aman dan mudah.”
“Tidak,
ayo cari quest yang dapat menghasilkan banyak uang! Aku sudah melunasi
hutangku, jadi aku tidak mempunyai uang untuk makanan hari ini!”
“Tidak,
ayo cari quest dengan musuh yang kuat! Monster yang memiliki serangan kuat yang
sulit seperti paku…!”
Hey,
ada batasnya bagaimana party bisa terpecah belah.
“Lagipula,
ayo putuskan setelah melihat papan pengumuman.”
Semuanya
mengikuti saranku dan berjalan ke papan pengumuman.
Dan…
“…
Aneh? Kenapa hanya sedikit permintaannya?”
Itu
benar, papan pengumuman itu biasanya penuh dengan permintaan.
Tapi
itu hanya beberapa hari.
Juga…
“Kazuma!
Ambil ini, yang ini! Beruang raksasa muncul di gunung, namanya Black fang…”
“Enggak!
Hey, kenapa ini? Kenapa di situ quest yang tersisa hanya yang sangat susah?”
Itu
benar, semua quest yang tersisa di papan diluar kemampuan kami.
Karena
kita dipenuhi keraguan, anggota staf mendatangi kami.
“Aku
minta maaf… pemimpin dari pasukan raja iblis tampaknya pindah ke kastil kecil
dekat kota… itu mungkin pengaruh dari pasukan iblis, tapi daerah monster lemah
semua mengalami pengurangan, membuat permintaan quest menjadi turun drastis.
Para kesatria dari ibu kota akan dikirim ke sini bulan depan untuk mengusir
pemimpin iblis. Tapi sebelum itu, di situ hanya tersisa quest yang sangat
susah…”
Saat
dia mendengar anggota staf mengatakan itu, Aqua yang miskin berteriak.
“Kenapa–?”
…
Bahkan aku merasa simpati terhadap Aqua.
“Benarkah…
kenapa dia memilih saat ini untuk pindah kesini! Aku tidak tahu pemimpin apa
ini, tapi lebih baik dia berhati-hati jika dia undead!”
Aqua
marah dengan meneteskan air mata selagi dia melihat-lihat majalah lowongan
kerja.
Petualang
lain yang memiliki perasaan sama terlihat sangat putus asa. Di sana ada orang
yang mabuk pada siang hari.
Aku
tidak tahu kenapa pemimpin itu memilih pindah ke sini.
Sesungguhnya,
para petualang di kota ini memiliki level sekitar level kami.
Di
sana ada party lebih kuat dari kami, tapi kekuatan mereka tetap terbatas.
Inilah
kota pertama untuk petualang baru, tempat untuk pemula mempelajari dasarnya.
Diperaturan
game, pemimpin raja iblis haruslah karakter yang muncul menuju akhir.
Kita
mengalami kesulitan saat melawan kodok, tidak ada cara untuk melawan pemimpin
tidak peduli seberapa banyak kita.
Part
4
“Itu
berarti sebelum petualang kuat dan kesatria datang dari ibu kota bulan depan,
kita tidak bisa kerja seperti biasanya.”
“Begitulah…
selama dalam masa waktu itu kita tidak bisa mengambil quest, aku membutuhkanmu
untuk menemaniku disaat seperti ini…”
Aku
datang dengan Megumin ke pinggiran kota.
Sekarang
tidak ada monster berbahaya di sekitar kota.
Setelah
pemimpin raja iblis muncul, monster lemah bersembunyi ketakutan.
Aku
datang bersama Megumin untuk jalan-jalan sebab dia tidak bisa menggunakan sihir
ledakan karena kami tidak bisa mengambil quest.
Gadis
ini memiliki sesuatu yang harus dilakukan setiap hari, yaitu menggunakan sihir
ledakan.
Akankah
aku harus menemani orang ini keluar setiap hari untuk beberapa bulan?
Aku
berpikir untuk mengabaikan Megumin dan menyuruhnya pergi sendiri, tapi dia
berkata tidak ada yang mau menggendongnya pulang.
“Di
sini sudah cukup jauh kan, cepatlah, keluarkan sihirmu dan kita kembali.”
Tidak
jauh dari kota, aku menyuruhnya segera menggunakan sihirnya.
Tapi
Megumin menggelengkan kepalanya dan berkata:
“Tidak,
penjaga akan memarahiku lagi jika kita melakukan ini terlalu dekat dengan
kota.”
“Kau
barusan berkata ‘lagi’ kan? Apa karena terlalu berisik?”
Megumin
menganggukan kepalanya membenarkanku.
Apa
boleh buat, aku merasa sedikit gelisah tanpa senjataku, tapi di sekitar sana
tidak ada monster.
Jadi
aku memutuskan untuk berjalan sedikit lebih jauh.
Sekarang
aku berpikir tentang itu, aku tidak mempunyai kesempatan untuk jalan santai di
luar seperti ini.
Perjalananku
keluar biasanya karena berburu monster atau quest.
Bukan
berjalan santai seperti ini…
“…?
Apa itu, kastil yang ditinggalkan?”
Di
bukit jauh di depan.
Kastil
kuno yang sepi dibangun disana.
Itu
terlihat seperti rumah berhantu…
“Itu
terasa menyeramkan… bahkan jika ada hantu yang berada disitu…”
Aku
bergumam sendiri…
“Ayo
pilih tempat itu! Tidak ada yang komplain bahkan jika aku menghancurkan
reruntuhan itu.”
Megumin
menyiapkan sihirnya dengan senang setelah dia selesai.
Tiupan
angin melewati gunung membuatku merasa segar.
Rapalan
mantra sihir ledakan itu tidak cocok dengan suasana yang nyaman ini yang dibawa
oleh angin…!
…
Dan juga, aku dan Megumin memulai aktifitas sehari-hari kami.
Aqua
yang miskin bekerja keras setiap hari.
Darkness
mengatakan dia akan pulang ke rumah untuk latihan.
Megumin
yang nganggur pergi ke kastil yang ditinggalkan untuk merapal sihir ledakannya
setiap hari tanpa gagal.
Mungkin
hujan es pada malam hari.
Atau
sore malas setelah makan siang.
Atau
pagi yang menyegarkan saat dia pergi berjalan-jalan.
Tidak
peduli kapan, Megumin akan merapal sihirnya setiap hari ke kastil itu…
Dan
melihat sihir Megumin setiap hari, dan bahkan sanggup menilai kondisi udara
yang dihasilkan dari sihir ledakan itu baik ataukah buruk.
“Explosion–!”
“Oh,
itu terlihat sedikit bagus. Dampak dari ledakan itu terasa sampai ke tulangku,
diikuti dengan getaran udara yang diikuti segera setelahnya. Itu aneh kota yang
ditinggalkan itu tetap utuh tapi… ledakan apa itu!”
“Ledakan
hebat! Kuku, sekarang Kazuma lebih mengerti jalan dari ledakan. Komentarmu hari
ini sangat mengena seperti syair puisi… bagaimana? Biasanya aku tidak akan
mengatakan tentang ini, kau serius untuk mempertimbangkan mempelajari sihir
ledakan?”
“Yeah—
jalan ledakan menarik… tapi dari komposisi party kita yang sekarang, tidak
butuh ada 2 penyihir. Tapi saat aku berhenti dari berpetualang dan menyisakan
banyak poin skill, itu akan menyenangkan untuk menggunakannya untuk mempelajari
sihir ledakan.”
Megumin
mendiskusikan hal seperti itu dengan senyuman.
Seperti
ini, kita membicarakan tentang berapa banyak poin yang dibutuhkan suara dari
ledakan: seperti meskipun suaranya tidak terlalu terdengar keras, tapi
serangannya hebat, dan membicarakan tentang jalan ledakan.
Part
5
Setelah
kami melanjutkan berjalan-jalan ledakan kami selama seminggu, pada pagi hari.
“Pengumuman
darurat! Pengumuman darurat! Perhatian terhadap semua petualang, mohon
persiapkan perlengkapan bertarung kalian dan melaporlah ke gerbang utama kota
untuk siap bertarung!”
Pengumuman
darurat yang tidak asing terdengar hingga seluruh kota.
Setelah
mendengar pengumuman, kami memakai perlengkapan dan berlari menuju tempat
kejadian.
Banyak
petualang yang berkumpul di gerbang utama. Saat kami sampai ke sana, kami
melihat monster yang mengancam berdiri di depan kami, dan kami hanya bisa
menatapnya dengan tatapan kosong.
Dullahan.
Monster
yang membawa keputusasaan dan pertanda kematian untuk manusia.
Setelah
berubah menjadi undead, tubuh fisiknya menjadi lebih kuat dibanding saat dia
masih hidup, dan memiliki senjata yang unik.
Kesatria
dibalik armor hitam di depan gerbang dan memegang kepalanya di sisi kiri
tubuhnya. Di depan mata para petualang yang berkumpul, dia menunjukkan
kepalanya yang ditutupi dengan helmet yang menutupi wajahnya dihadapan semua
orang.
(
Note: Helmet = penutup kepala yang biasa dipakai oleh warior )
Kepala
itu berbicara dengan suara yang terdistorsi.
“…
Aku pemimpin dari pasukan raja iblis, dan baru saja pindah ke kastil dekat
sini…”
Selagi
dia berbicara kepalanya mulai gemetar…!
“Setiap
hari setiap hari setiap hari! Orang idiot yang datang ke kastil-ku untuk
merapal sihir ledakan, dimana kau—!”
Pemimpin
pasukan raja iblis ini benar-benar marah.
Teriakan
dari Dullahan terdengar amarah yang tak tertahankan lagi, membuat para
petualang mengobrol.
Atau
sebenarnya, semua orang yang hadir terlihat tidak tahu apa yang terjadi.
Bagaimanapun,
alasan pengumuman darurat karena kemunculan Dullahan di depan kami yang murka.
“…
Sihir ledakan?”
“Salah
satu yang mengetahui sihir ledakan adalah…”
“Jika
kau bertanya tentang sihir ledakan, itu mungkin…”
Orang
di sekitar kami secara alami menatap ke arah Megumin disampingku.
…
Megumin yang sedang ditengah-tengah perhatian menoleh dengan tajam ke arah
gadis penyihir yang berdiri disampingnya.
Terpengaruh
dengan Megumin, akupun melihat ke arah gadis itu. Semua orang juga terepengaruh
dan menatap gadis itu…
“Huh?
A-aku? Kenapa kalian melihat ke arahku? Aku tidak bisa menggunakan sihir
ledakan!”
Gadis
penyihir yang sedang ditatap itu secara cepat menyangkal.
…
Tunggu, mungkinkah… kastil yang ditinggalkan dimana kita merapal sihir ledakan
setiap hari!
Mungkinkah…
Aku
melirik ke arah Megumin yang sedang berkeringat disampingku.
Orang
ini menyadarinya juga.
Akhirnya,
Megumin mendesah dan berjalan ke depan dengan wajah kesal.
Para
petualang bereaksi kepada langkah Megumin dan membuka jalan menuju Dullahan.
Dullahan
berdiri di depan pintu gerbang utama kota.
Megumin
berdiri sekitar 10 meter dari Dullahan dan menghadapinya.
Denganku
memimpin, Darkness dan Aqua juga mengikuti di belakang Megumin.
Aqua
yang akan menyerang secara agresif setiap dia melihat undead mungkin berpikir
melihat Dullahan marah-marah dan memperhatikan apa yang akan terjadi.
“Jadi
itu kau…! kau si idiot yang merapal sihir ledakan ke kastil ku setiap hari?
Jika kau tahu aku pemimpin dari pasukan raja iblis dan ingin melawanku
datanglah ke kastil! Jika tidak, mengumpatlah di kota dan ketakutan! Kenapa kau
menggangguku dengan cara jahat seperti itu? Aku tahu di sana hanya ada
petualang level rendah di kota! Aku ingin membiarkan karakter kecil sepertimu
sendiri, tapi kau tidak bisa menyergap dan datang boom boom boom dengan sihirmu
setiap hari…! apa ada yang salah dengan kepalamu?”
Dia
mungkin sudah jengkel dengan sihir ledakan setiap hari, helmet Dullahan
bergetar dengan kemarahan.
Megumin
terintimidasi dan menjadi sedikit ketakutan, tapi dia tetap mengibaskan jubah
yang dia pakai…
“Namaku
Megumin. Arch wizard, aku telah menguasai sihir ledakan…!”
“…
Nama macam apa Megumin itu, apa kau meledekku?”
“Bukan!”
Meskipun
dia dibantah oleh Dullahan saat dia memperkenalkan dirinya, menenangkan dirinya
dan melanjutkan:
“Aku
berasal dari ras iblis merah, penyihir terkuat dari kota ini. Aku bisa merapal
sihir ledakan terus menerus untuk mengusirmu pemimpin dari pasukan raja iblis…!
Seperti yang sudah kurencanakan, kau datang ke kota sendirian setelah
terpedaya, akhirmu sudah dekat!”
Melihat
Megumin bersemangat menunjuk Dullahan dengan tongkatnya, aku berdiri di
belakangnya dan berbisik dengan Darkness dan Aqua.
“…
Hey, gadis ini benar-benar mengatakan itu. Dia bermain-main, mengatakan dia
akan mati jika dia tidak merapal sihir ledakan setiap hari, jadi aku membawanya
ke daerah sekitar kastil itu. Sejak kapan itu berubah menjadi rencananya?”
“…
Yeah, dan dia menggunakan kekacauan untuk menyatakan dirinya sebagai penyihir
elite di kota ini.”
“Shhh–!
Jangan berisik! Dia belum menggunakan sihir ledakannya dan sekumpulan petualang
mendukungnya di belakang, jadi dia dalam posisi yang kuat. Dia masih bicara,
jadi kita lihat bagaimana jadinya!”
Megumin
mungkin mendengar apa yang kami katakan saat postur tubuhnya menunjuk ke
lawannya dengan tongkatnya ketika wajahnya memerah.
Untuk
beberapa alasan, Dullahan menerima apa yang dia katakan.
“…
Oh, salah satu dari ras iblis merah. Aku mengerti. Jadi nama yang aneh itu
bukan berbohong.”
“Hey,
jika kau punya sesuatu yang ingin dikatakan tenang nama pemberian orang tuaku
ini, katakanlah!”
Megumin
menjadi marah setelah mendengar perkataan Dullahan, tapi dia tidak
menghiraukannya.
(
Note: dia disini maksudnya Dullahan )
Atau
sebenarnya, dia tidak terganggu setelah melihat para petualang diseluruh kota
berkumpul.
Seperti
yang sudah diduga pemimpin pasukan raja iblis, dia mungkin tidak memikirkan
apapun tentang kami para pemula.
“…
Hmmp, lupakanlah. Aku datang ke sini tidak untuk megacaukan para petani seperti
kalian. Aku di sini menyelidiki sesuatu. Untuk saat ini aku akan tinggal di
kastil itu, jadi jangan merapal sihir ledakan lagi. Mengerti?”
“Itu
seperti menyuruhku mati. Orang-orang dari ras iblis merah harus merapal sihir
ledakan sehari sekali setiap hari, atau kami akan mati.”
“Hey
hey, aku tidak pernah mendengar itu sebelumnya! Jangan membohongiku!”
Apa
yang harus aku lakukan, aku ingin melihat Megumin dan monster itu terus
mengobrol.
Aku
melihat ke arah Aqua, dia senang melihat Megumin memainkan Dullahan…
Dullahan
menaruh kepalanya ke tangan kanannya dan mengangkat bahunya.
“Kau
tidak berencana untuk menyerah dengan sihir ledakan apapun yang terjadi?
Meskipun aku sudah diambil oleh kegelapan, aku tetap kesatria sebelumnya dan
tidak berminat membantai yang lemah. Tapi jika kau terus menggangguku seperti
di sekitar kastil itu, aku mempunyai cara untuk menanganinya.”
Dullahan
memancarkan aura berbahaya, membuat Megumin mundur beberapa langkah.
Tapi
Megumin tersenyum sombong…!
“Kami
salah satu yang terganggu juga?! Karena kau tinggal di kastil itu, kita tidak
bisa melakukan pekerjaan kami dengan benar! Hmmp… kau hanya bisa berakting
tinggi dan kuat ya. Kami mempunyai ahli disini yang bisa mengurus undead!
Master, aku serahkan padamu!”
Setelah
Megumin menyebutnya master, Aqua dengan gembira berdiri di depan Dullahan.
Para
petualang menelan ludah dengan gugup ketika mereka sedang mengira bagaimana
cara melawannya. Dibawah perhatian massa, mengularkan tangannya ke arah
Dullahan.
Melihat
itu, Dullahan memajukan kepalanya ke Aqua dengan bersemangat.
Ini
mungkin cara Dullahan menyatakan bahwa itu adalah ‘melihat dengan serius’.
“Oh,
menarik, kau bukan pendeta biasa, tapi Arch priest kan? Tapi tak peduli apa
itu, aku tetap pemimpin dari pasukan raja iblis. Aku tidak akan tumbang karena
dimurnikan dengan Arch priest level rendah di tempat seperti ini. Aku punya
cara juga untuk berurusan dengan Arch priest… tapi aku akan memulai dengan
menyiksa gadis dari ras iblis merah ini dulu!”
Selagi
Aqua menyiapkan untuk merapal sihirnya, Dullahan menunjuk Megumin dengan jari
telunjuknya.
Kemudian
Dullahan berteriak!
“Aku
akan memprediksikan kematianmu! Kau akan mati satu minggu dari sekarang!”
Selagi
Dullahan merapal sihirnya, Darkness menarik kerah Megumin dan menyembunyikan
Megumin di belakangnya.
“Huh?
Da-Darkness!”
Saat
Megumin teriak, tubuh Darkness bersinar redup dengan cahaya gelap.
Sial,
dia terkena serangan, pernyataan kematian apa itu?
“Darkness
kau baik-baik saja? Apa ada yang sakit?”
Aku
bertanya dengan terburu-buru, tapi Darkness membentangkan tangannya beberapa
kali untuk memastikannya.
“…
Yup, aku tidak merasakan apapun.”
Dia
berkata dengan santai.
Tapi
Dullahan berteriak.
Dia
akan mati satu minggu dari sekarang.
Selagi
Aqua menyentuh kutukan Darkness, Dullahan memberitahu dengan gembira.
“Kutukan
itu tidak akan menyakitimu. Rencanaku sedikit gagal, tapi karena persahabatan
diantara petualang begitu dalam itu akan menjadi lebih menyakitkan… dengarkan
baik-baik, gadis dari ras iblis merah. Jika ini terus berlanjut, Crusader itu
akan mati dalam seminggu. Hmmp, anggota terpentingmu akan tersiksa oleh
kengerian kematian sampai waktu itu… itu benar, ini semua salahmu! Diminggu
berikutnya, kau akan melihat rasa sakit dari anggotamu dan menyesali
kelakuanmu! Hmm hahaha, kau seharusnya patuh mendengarkanku!”
Saat
wajah Megumin berubah menjadi pucat karena perkataan Dullahan, Darkness berkata
selagi gemetar:
“A-ada
hal seperti itu! Itu berarti kau merapal kutukan kematian kepadaku, dan aku
harus melakukan apa yang kau katakan untuk melepaskan kutukan ini! Itu yang kau
inginkan kan!”
“Huh?”
Dullahan
tidak mengerti apa yang dikatakan Darkness dan bereaksi terus terang.
Aku
tidak mengerti apa yang dia ingin katakan… dan aku tidak ingin mengerti.
“Ugh…!
hanya kutukan, jangan pikir aku akan tunduk…! aku tidak akan menyerah…! tapi,
apa yang harus aku lakukan Kazuma! Lihatlah Dullahan, lihatlah mata mesum jahat
dibalik helmet-nya! Tidak peduli bagaimana aku melihatnya, dia ingin membawaku
kembali ke kastil dan melakukan apa yang dia inginkan jika aku ingin melepas
kutukan ini. Si mesum yang ingin aku melakukan permainan mesum hardcore!”
Dullahan
yang menyedihkan telah dituduh melakukan aksi mesum menyimpang di publik
berkata:
“…
Huh?”
Kasihan
sekali.
“Meskipun
kau bisa melakukan apa yang kau mau dengan tubuhku, kau tidak akan bisa
mendapatkan hatiku! Aku menjadi kesatria wanita dipenjara di kastil dan
membiarkan anak buah raja iblis melakukan hal keterlaluan kepadaku! Ah, apa
yang harus aku lakukan, apa yang harus aku lakukan Kazuma! Situasi ini sangat
mendebarkan diluar dugaanku! Aku tidak ingin pergi, tapi aku tak punya pilihan!
Aku akan menolak disaat-saat terakhir, jadi jangan menghentikanku! Baiklah, aku
akan pergi!”
“Huh
huh?”
“Berhenti,
kau tidak bisa pergi! Lihat betapa bermasalahnya Dullahan ini!”
Darkness
teburu-buru ingin pergi dengan musuh. Saat aku menarik kerahnya dari belakang,
aku melihat Dullahan bernafas lega.
“Ba-bagaimanapun!
Jika kau tidak mempelajari pelajaranmu, berhenti merapal sihir ledakan ke
kastilku! Dan gadis ras iblis merah! Jika kau ingin aku melepas kutukanku dari
Crusader itu, datanglah ke kastilku! Jika kau bisa sampai ke ruanganku di atas
kastil, aku akan melepas kutukannya! Tapi… anak buahku ada dimana-mana sekitar
kastil dan mereka semua ksatria undead. Dapatkah pemula sepertimu membuat jalan
kepadaku? Hmm hmm hmm, hahaha!”
Setelah
mengatakan itu, Dullahan tertawa keras selagi dia menunggang kuda tanpa kepala
yang ditaruh di luar gerbang dan pergi mengarah ke kastil…
Part
6
Perkembangan
ini terlalu kejam dan membuat kumpulan para petualang berdiri kaku dengan
melamun.
Aku
juga sama.
Di
sampingku, wajah Megumin menjadi pucat dan dia gemetar selagi memegang
tongkatnya dengan kencang.
Dia
merencanakan untuk menuju keluar kota sendirian.
“Hey,
apa yang kau lakukan. Apa yang kau rencanakan?”
Aku
menarik jubah Megumin dan Megumin memberontak untuk pergi saat dia membalasku
tanpa menengok:
“Aku
yang bertanggung jawab untuk insiden ini. Aku akan menuju ke kastil dan merapal
sihir ledakan langsung ke Dullahan untuk menghilangkan kutukan Darkness.”
Tidak
ada cara lagi untuk Megumin melakukannya sendirian.
…
Itulah kenapa.
“Aku
ikut denganmu. Jika kau bertemu anak buahnya dan menggunakan sihirmu, itu akan
berakhir. Aku menemanimu selama ini dan aku juga tidak sadar kalau itu kastil
dari pemimpin.”
Megumin
membua ekspresi berat saat dia mendengarkanku. Akhirnya dia menurunkan bahunya
dan menyerah dengan rencana awalnya.
“…
Baiklah, ayo pergi bersama. Tapi dia mengatakan di sana ada sekumpulan kesatria
undead. Jika seperti itu, senjata akan menjadi tidak berguna. Sihirku akan
lebih berguna… jadi kau bisa mengandalkanku saat waktunya tiba.”
Megumin
mengatakannya dengan senyum.
Dari
namanya kesatria undead, itu pasti musuh memakai armor lengkap.
Di
hadapan musuh, senjata murahku akan menjadi tidak berguna.
Tapi
aku punya ide lain.
“Aku
bisa menggunakan skill ‘Detect enemy’ untuk memeriksa monster di kastil dan
menyembunyikan diriku dengan ‘Hide’ dan menyelinap masuk. Atau kita bisa datang
ke kastil setiap hari dan membunuh musuh semua level sehari sekali sebelum
kembali. Kita akan mengurangi jumlah musuh secara perlahan… karena batas
waktunya seminggu. Rencana ini pasti berhasil.”
Mungkin
Megumin merasa masih ada harapan setelah mendengarkan saranku dan bersemangat.
Aku dan Megumin berbalik dan melihat ke arah Darkness.
“Hey
Darkness! Kami pasti akan menghilangkan kutukanmu! Jadi jangan khawatir…”
“Sacred
Break Spell!”
Aku
hanya memberi semangat kepada Darkness.
Sihir
Aqua menggangguku dan tubuh Darkness sedikit bersinar.
Darkness
terlihat seolah-olah dia kehilangan kesempatan untuk sesuatu dan murung. Sebaliknya,
Aqua senang saat dia berkata:
“Denganku
di sini, menghilangkan kutukan Dullahan itu mudah! Apa yang kau pikirkan? Aku
kadang-kadang terlihat seperti pendeta kan?”
“…
Huh?” x2
…
Dan untuk memikirkan aku dan Megumin berdebat sangat bersemangat, kembalikan
semangatku.
Part
7
Seminggu
setelah insiden serangan dari pasukan raja iblis terselesaikan dengan damai.
“Aku
ingin mengambil quest! Tidak masalah jika sedikit susah, ayo mengambil quest!”
“Huh…”
x2
Aku
dan Megumin berekspresi tidak senang saat mendengar Aqua mengatakan itu.
Kecuali
Aqua, dompet kami sangat penuh.
Dan
di situ hanya tersisa quest yang sangat susah, aku tidak ingin keluar untuk
mengambil pekerjaan.
“Aku
tidak masalah… tapi itu tidak cukup dengan kekuatanku dan Megumin…”
Darkness
menatapku dan Megumin saat mengatakan itu.
Meskipun
kau menatapku, aku dan Megumin tidak memiliki alasan untuk memaksakan diri kami
untuk mengambil quest berbahaya.
Melihat
kami yang sangat tidak tertarik, Aqua menangis dengan keras.
“Aku
mohon padamu–! Aku tidak ingin kerja lagi! Pemilik toko jadi marah jika aku
tidak menjual semua kroketnya! Aku akan berusaha keras! Kali ini aku akan
melakukan yang terbaik–!”
Aku
dan Megumin saling menatap.
“Baiklah…
kita lihat dan jika disana ada quest apapun yang terlihat bagus. Kami akan
pergi denganmu jika quest itu tidak terlalu buruk.”
Aqua
berlari ke papan pengumuman setelah mendengar kami mengatakan itu.
“…
Kazuma tidakkah kau mengetahuinya juga? Jika kau membiarkannya kepada Aqua, dia
pasti akan mengambil quest yang luar biasa…”
“…
Kau benar. Tapi aku tidak akan komplain meskipun jika quest-nya sedikit susah…”
Setelah
mendengar komentar Megumin dan Darkness, aku memiliki perasaan yang tidak enak.
Aku
datang ke papan pengumuman, dan berdiri di belakang Aqua yang sedang memikirkan
quest yang ingin diambil.
Aqua
tidak sadar aku di belakangnya dan mencari quest secara serius.
Akhirnya,
dia mengambil secarik kertas di papan pengumuman.
“…
Yosh.”
“Yosh
endasmu! Quest apa yang kau ambil!”
Aku
mengambil permintaan klien dari tangan Aqua.
‘—Memburu
Manticore dan Griffon— Manticore sedang berkelahi untuk wilayahnya. Itu bahaya
untuk membiarkan mereka, mohon buru mereka berdua. Hadiah 500,000 eris.’
“Kau
idiot!”
Aku
berteriak selagi aku mengembalikannya ke papan pengumuman.
Itu
benar untuk mengikutinya. Aku hampir terseret karenanya untuk mengambil quest
yang luar biasa bahaya.
“Apa,
kita hanya butuh membiarkan Megumin melakukan sihir ledakan kepada mereka saat
mereka berdekatan untuk mengakhirinya dengan sekali serang. Kenapa kau sangat
takut…”
Orang
ini berencana untuk membiarkanku mengambil tugas untuk mengumpulkan dua monster
berbahaya itu disatu titik.
Bagaimana
kalau mengambil quest ini dan membiarkan melakukannya sendiri. Selagi aku
memikirkannya, Aqua menarik lengan bajuku dengan semangat.
“Yang
ini! Lihat yang satu ini!”
Mendengarkan
perkataan Aqua, aku melihat formulir permintaan yang ditunjuknya.
‘—Memunirkan
danau— Danau yang menjadi sumber air untuk kota telah tercemar. Brutal
alligator pindah ke danau itu. Permintaan untuk seseorang yang bisa memurnikan
danau. Monster di danau akan pergi setelah danaunya sudah murni, tidak butuh
melawan monster *Persyaratan: Pendeta dengan sihir permunian. Hadiahnya 300,000
eris.’
“…
Kau bisa memurnikan danau?”
Aqua
mendengus dan berkata.
“Bodoh,
kau pikir siapa aku? Dari nama dan penampilanku, kau harusnya dapat tahu
jabatan apa yang kumiliki sebagai dewi kan?”
“Bukankah
kau dewi trik pesta?”
“Bukan
dasar hikiNEET! Aku dewi air! Tidakkah kau melihat mata dan rambut indahku?”
Aku
mengerti.
Mendapatkan
300,000 hanya untuk memurnikan air, itu bagus.
Tidak
butuh bertarung itu sangat sepadan.
“Ayo
kita ambil ini. Atau sebenarnya, bukankah kau sendiri sudah cukup jika itu
hanya memurnikan air? Kau bisa mengambil semua hadiahnya dengan cara ini kan?”
Tapi
Aqua tidak setuju denganku.
“Yah…
aku pikir monsternya akan menggangguku saat aku memurnikan air kan? Sebelum aku
selesai memurnikan, aku berharap kalian semua akan melindungiku dari
monster-monster itu.”
Jadi
itu rencananya.
Tapi
dari namanya Brutal alligator, alligator bukan merupakan tipe monster?
Kedengarannya
berbahaya…
“Ngomong-ngomong,
seberapa lama permurniannya? 5 menit atau lebih?”
Jika
itu hanya sebentar, kita bisa menerbangkannya dengan sihir ledakan Megumin.
Aqua
memiringkan kepalanya dan berkata:
“…
Sekitar setengah hari?”
“Kelamaan!”
Menjauhkan
monster dengan nama yang terdengar berbahaya, siapa yang ingin melakukan itu.
Seperti
rencanaku aku menaruhnya kembali ke papan pengumuman…
“Ahh!
Mohon, aku mohon kepadamu–! Di sana tidak ada quest sebagus ini! Kumohon bantu
aku Kazuma-san–!”
Aku
berencana untuk menempelkan kertas itu kembali ke papan pengumuman, tapi Aqua
menahan tangan kananku dan memohon agar aku membantunya. Melihatnya, aku
memikirkan ide.
“…
Nah, bagaimana proses permuniannya?”
“…
Hmm? Untuk memurnikan air, aku hanya butuh menyentuh airnya dengan tanganku dan
terus-terusan merapal sihir permunian…”
Aku
mengerti, dia hanya butuh menyentuh airnya.
Aku
memiliki ide, tapi dengan cara itu…
…
Tidak, tunggu.
“Hey
Aqua. Aku pikir ada cara untuk memurnikan air secara aman, kau ingin
mencobanya?”
Part
8
Di
sana ada danau luas jauh dari kota.
Danau
ini salah satu sumber air untuk kota, di sana ada aliran sungai langsung ke
kota.
Danaunya
berada disamping gunung, dan aliran air terus menerus mengalir turun ke danau.
Aku
mengerti sekarang.
Seperti
yang dinyatakan permintaan itu, air danau terlihat sedikit kelam dan ada
tanda-tanda akan membeku.
Aku
pikir monster lebih memilih air bersih, jadi itu tidak benar.
Selagi
aku melihat seluruh danau, aku mendengar suara ketakutan di belakangku.
“…
Nah… apa kita akan benar-benar melakukannya dengan cara ini?”
Aqua
terdengar sangat gelisah.
Rencanaku
sempurna, apa yang perlu dikhawatirkan?
Aqua
berbicara:
“…
Aku merasa seperti monster langka yang ditangkap dan ingin dijual…”
…
Monster langka itu dikurung di dalam kandang besi, memeluk lututnya saat dia
berbicara.
Aku
berencana untuk melempar Aqua bersama kandang besinya ke danau.
Awalnya,
aku berencana untuk membiarkan dia di dalam kandang sedikit jauh dari danau.
Tapi karena memurnikan air butuh menyentuh air, jadi rencananya berkembang
menjadi seperti ini.
Sebagai
dewi air, Aqua bisa bertahan di dalam danau sepanjang hari tanpa bernafas dan
tidak akan merasa tidak nyaman.
Dari
pengakuannya, meskipun tanpa sihir pemurnian, itu akan menjadi efek pemurnian
hanya dengan merendam Aqua ke dalam danau.
Itu
adalah sifat dewa. Tidak peduli seberapa jelek dewi ini, itu tetap mengesankan.
Aku
dan Darkness telah memindahkan kandang Aqua ke pinggir danau.
Itu
adalah kandang besi, sebuah peralatan yang dipinjam dari guild.
Karena
ada beberapa permintaan menangkap monster, barang itu dimaksudkan untuk quest
seperti itu.
Kami
tidak datang kesini untuk melempar dewi tidak berguna ke danau, jadi kami tidak
perlu sampai sejauh itu.
Kami
hanya perlu meletakkannya di tepi danau jadi Aqua bisa datang menyentuh airnya.
Cara
ini, akan baik meskipun jika Brutal alligator menyerangnya saat dia memurnikan
air.
Bagaimanapun
kandang itu digunakan untuk mengangkut monster yang ditangkap, itu pasti bisa
tetap membuat Aqua aman di dalam.
Aku
dengar dari staf di guild monster itu akan pergi setelah pemurnian selesai.
Jika setelah itu mereka menolak untuk pergi meninggalkan Aqua, kami mengikat
kandang itu dengan rantai yang kuat.
Karena
kandang itu berat, kami membawanya menggunakan kuda yang kami pinjam dari kota.
Dalam
keadaan darurat, aku berniat untuk menggunakan kuda menarik kandang itu untuk
lari.
Kandang
itu telah diturunkan ke pinggir danau, merendam kaki dan pantat Aqua ke dalam
air.
Selanjutnya
kami bertiga menunggu dari kejauhan mempertahankan situasi sekarang. Aqua
memeluk lututnya dan berkata dengan pelan:
“…
Aku merasa seperti teh celup…”
Part
9
Alat
pemurnian… koreksi, Aqua telah ditempatkan di danau selama 2 jam.
Tidak
ada tanda dari monster apapun yang menyerangnya.
Aku,
Darkness dan Megumin berdiam di daratan 20 meter dari Aqua untuk melihatnya.
Aku
berteriak kepada Aqua yang terendam di danau.
“Hey—
Aqua! Bagaimana permurniannya? Bukankah dingin berdiam di danau? Teriaklah jika
kau ingin ke toilet! Aku akan melepaskanmu dari kandang–!”
Aku
berteriak dari kejauhan, dan Aqua berteriak kembali.
“Proses
pemurniannya berjalan mulus! Dan aku tidak butuh ke toilet! Arch priest tidak
pergi ke toilet!”
Aqua
mengatakan sesuatu yang akan dikatakan idol jaman dulu.
Aku
khawatir dengannya karena dia berendam di air cukup lama, tapi tampaknya dia
baik-baik saja.
“Sepertinya
tidak ada masalah di sana. Ngomong-ngomong, ras penyihir merah tidak butuh
toilet juga.”
Megumin
berbicara tanpa aku bertanya.
Kau
dan Aqua banyak makan, ke mana semua itu perginya… aku merasa seperti
menyangkal.
“Sebagai
Crusader, aku juga tidak… butuh pergi… ugh…”
“Darkness,
jangan beradu dengan mereka berdua. Untuk Megumin dan Aqua yang bersikeras
tidak membutuhkan toilet, aku akan menerima quest yang tidak bisa diselesaikan
sehari untuk memastikan jika kalian benar-benar tidak menggunakan toilet.”
“Jangan,
jangan lakukan itu okay? Ras penyihir merah benar-benar tidak butuh toilet!
Tapi aku minta maaf, jadi jangan lakukan itu… ngomong-ngomong, Brutal
alligator-nya tidak ada yang datang, itu akan bagus jika berakhir damai seperti
ini.”
Megumin
mengatakan sesuatu yang pasti akan memunculkan flag.
(
Note: Flag = maksudnya kalau di dalam game akan memunculkan sesuatu yang diluar
dugaan atau yang tidak seharusnya terjadi saat itu )
Dan
seolah-olah pertanda, ombak kecil di danau entah muncul darimana.
Dari
ukurannya, sama dengan ukuran alligator di bumi.
Lagipula
itu adalah monster, jadi ada beberapa perbedaan dengan alligator di bumi.
“Ka-Kazuma–!
Sesuatu datang mendekat! Nah, banyak yang datang mendekat!”
Kelihatannya
alligator di dunia bergerak secara berkelompok.
—
4 jam sejak pemurnian dimulai –
Dari
awal Aqua merendam dirinya di air dan menggunakan skill pasif dari dewi untuk
memurnikan danau. Tapi dia mungkin ingin menyelesaikan pemurniannya dengan
cepat dan ingin kembali, jadi dia telah merapal sihir pemurninnya
terus-terusan.
“’Purification!’
‘Purification’ ‘Purification’–!”
(
Note: Purification = pemurnian )
Sekumpulan
besar alligator mengepung kandang Aqua dan menggerogotinya.
“’Purification!’
‘Purification’–! Kandangnya berderit! Itu berderit! Kandangnya, kandangnya
mengeluarkan suara aneh!”
Aqua
berteriak di dalam kandang, tapi kami tidak bisa meniupnya menjauh dengan sihir
ledakan, jadi kami tidak melakukan apapun.
“Aqua–!
Beritahu kami jika kau ingin menyerah–! Jika kau ingin menyerah, kami akan
menarikmu bersamaan dengan kandangnya dengan rantai–!”
Aku
sekarang kadang-kadang berteriak ke arah kandang, tapi Aqua menolak untuk
menggagalkan quest meskipun dalam ketakutan.
“E-Enggak!
Menyerah sekarang berarti aku telah banyak membuang waktu, dan tidak bisa
mendapatkan bayarannya! ‘Purification!’ ‘Purification’–! … Waahhahhh–! Ada
suara berderit! Kadangnya mengeluarkan suara yang seharusnya tidak
dikeluarkannya!”
Aqua
berteriak menangis saat brutal alligator mengepungnya dia bahkan tidak melihat
ke arah kami.
Darkness
bergumam sendiri selagi dia melihat situasi di sana.
“…
Berdiam di kandang kelihatannya lebih enak…”
“…
Kau lebih baik jangan ke sana!”
–7
jam setelah pemurnian dimulai—
Hanya
ada kandang rusak di danau itu.
Di
situ ada bekas gigitan di sekitar kandang setelah brutal alligator
menyerangnya.
Permuniannnya
telah selesai, jadi brutal alligator meninggalkan kandang itu dan pergi.
Suara
Aqua merapal sihir permurnian sudah tidak terdengar lagi.
Atau
sebenarnya, sekitar beberapa jam, kami tidak mendengar suara Aqua yang sedang
dikepung brutal alligator lagi.
“…
Hey Aqua, apa kau baik-baik saja? Brutal alligator-nya telah pergi ke tempat
lain.”
Kami
mendekati kandang untuk memeriksa apa yang Aqua sedang lakukan.
“…
Ugh… hiks…”
Jika
kau sangat takut sampai menangis dan memeluk lututmu, kau seharusnya menyerah
dengan quest itu sebelumnya…
Tapi
susah untuk menyalahkannya saat dia dalam keadaan seperti ini.
“Gadis
baik, permuniannya selesai, ayo kita kembali. Aku telah mendiskusikannya dengan
Darkness dan Megumin, kami tidak akan mengambil hadiahnya kali ini. 300,000
semuanya untukmu.”
Pundak
Aqua yang membenamkan wajahnya diantara lututnya yang bergemetar.
Tapi
dia tidak mau keluar dari kandang.
“…
Hey, ini waktunya keluar dari kandang, semua brutal alligator telah pergi.”
Saat
dia mendengarku, Aqua mengatakan sesuatu dengan pelan.
“…
Biarkan seperti ini…”
…?
“Apa
yang dia katakan?”
“…
Dia mengatakan, dunia luar kandang seram, jadi biarkan dia tetap seperti ini
dan bawa kembali ke kota.”
…
Kelihatannya setelah berburu kodok, quest ini meninggalkan trauma yang mendalam
pada Aqua juga.
“Do
Na Do Na Do– Na– Do– Na–…”
“Eh…
hey Aqua, kita sudah kembali ke kota, bisakah kau berhenti menyanyikan lagu
itu? Kami ditengah-tengah perhatian orang hanya karena membawa kandang yang
rusak dengan gadis yang memeluk lututnya di dalam. Dan di kota itu aman, ini
hanya masalah waktu kau akan keluar.”
“Tidak
mau. Ini tempat suciku. Dunia luar terlalu seram, aku tidak mau keluar
sekarang.”
Kudanya
membawa kadang dengan Aqua yang menolak untuk keluar.
Kami
menyelesaikan quest dengan aman dan kembali ke kota. Dibawah tatapan penduduk
kota, kami menuju guild.
Karena
Aqua yang tidak ingin keluar dan berjalan, kecepatan kami menjadi pelan
meskipun kuda membawa kandangnya.
Tapi
disamping trauma psikis, disana tidak ada cedera yang layak diberitahu.
Meskipun
aku ingin mencoba senjata dan sihirku, itu tetap bagus untuk menyelesaikan
quest dengan tidak tergesa-gesa.
Menyelesaikan
quest tanpa masalah itu bagus…
Mungkin
itu karena aku mengibarkan flag dengan ideku.
“De-dewi!
Bukankan ini dewi? Apa yang kau lakukan di tempat seperti ini!”
Seorang
pria tiba-tiba berteriak dan berlari ke Aqua yang menutup dirinya di dalam
kandang lalu memegang jeruji.
Dan
luar biasa, jeruji itu yang tahan terhadap gigitan brutal alligator dengan
mudah dibengkokan oleh pria ini dan dia menawarkan tangannya ke Aqua.
Mengabaikan
aku dan Megumin yang kaget, pria yang tidak diketahui meraih Aqua yang terdiam…
“…
Hey, jangan sok akrab dengan anggotaku dan menyentuhnya. Siapa kau? Jika dia
mengenalmu, kenapa Aqua tidak bereaksi?”
Ketika
pria itu ingin memegang tangan Aqua, Darkness memberhentikannya.
Tidak
seperti mata irinya saat melihat Aqua dikepung oleh brutal alligator, Darkness
sekarang melindungi temannya, kebanggaan Crusader.
…
Itu akan bagus jika dia terus bersikap seperti ini…
Pria
itu menatap ke arah Darkness, mendesah dan menggelengkan kepalanya.
Sikapnya
terlihat mengatakan dia tidak ingin membuat masalah tapi dia tidak punya
pilihan.
Kelakuan
pria itu membuat Darkness kesal yang biasanya tidak menunjukkan ekspresinya
secara terbuka.
Karena
ketegangan semakin meningkat, aku pergi ke Aqua yang masih memeluk lututnya dan
menolak untuk keluar dari kandang meskipun dalam situasi ini dan berbisik:
“…
Hey, itu seseorang yang kau kenal kan? Dia memanggilmu dewi-sama. Pergi dan
urus orang itu.”
Setelah
mendengar apa yang aku katakan, Aqua membuat ekspresi wajah ‘apa yang kau
katakan?’ dan…
“…
Ah! Dewi! Itu benar, aku dewi. Dan? Masalah apa yang ingin diselesaikan dengan
dewi? Kalian memang tak berdaya!”
Aqua
akhirnya keluar dari kandang.
Apakah
gadis ini benar-benar lupa bahwa dirinya dewi?
Setelah
keluar dari kandang, Aqua memiringkan kepalanya ke pria itu.
“…
Kau siapa?”
Dia
tidak mengenalnya.
…
Tidak, mungkin dia mengenalnya.
Karena
pria itu membuka matanya lebar dengan kaget.
Aqua
mungkin hanya lupa tentangnya..
“Apa
yang kau katakan dewi-sama! Ini aku Mitsurugi Kyouya! Aku menerima pedang Gram
darimu!”
“…?”
Aqua
tetap memiringkan kepalanya, tapi aku akhirnya mengerti.
Namanya
mungkin terdengar seperti tokoh utama dari anime atau manga, tapi karena itu
nama dari Jepang, dia pasti memiliki senjata kuat dari Aqua dan datang
sebelumku.
Pria
itu terlihat memiliki perasaan keadilan yang kuat dan mempunyai rambut coklat
dan bertipe keren.
Dia
memakai armor yang terlihat mahal dan berkilau biru terang. Di pinggangnya ada
pedang dengan sarung berwarna hitam.
Di
samping dia ada si cantik dengan tombak panjang itu adalah tipe warior, dan
gadis manis memakai armor kulit dengan pisau di pinggangnya.
Orang
ini yang menyebut dirinya Mitsurugi umurnya sekitar umurku.
Untuk
menjelaskan pria ini dalam satu kalimat…
Dia
terlihat seperti karakter utama dalam manga.
“Ah!
Iya iya, ada orang yang seperti itu! Maaf, aku benar-benar lupa tentangmu. Aku
mengirim banyak orang kesini, jadi mau bagaimana lagi kalau aku lupa!”
Setelah
penjelasan dari aku dan Mitsurugi, Aqua akhirnya ingat.
Wajahnya
sedikit canggung, tapi Mitsurugi tetap tersenyum terhadap Aqua dan berkata:
“Eh,
itu sudah lama, Aqua-sama. Sebagai pahlawan yang kau pilih, aku sudah bekerja
keras setiap hari. Job-ku Sword master. Aku sudah level 37… oh iya, apa yang
Aqua-sama lakukan disini? Sebaliknya, kenapa kau terkunci di dalam kandang?”
Mitsurugi
mengatakan itu lalu menatap ke arahku.
Saat
Aqua mengirimnya ke dunia ini, dia membuat sesuatu tentangnya yang terpilih
oleh para dewa sebagai pahlawan, itu perkataan yang tidak bertanggung jawab.
Dia
tidak ingat orang itu ada, yang memperlihatkan betapa tidak bertanggung jawab
perkataan yang dia berikan kepada Mitsurugi.
Jadi
di mata Mitsurugi, aku salah satu yang mengunci Aqua di dalam kandang?
…
Yah, orang normal akan berpikir seperti itu juga.
Bahkan
jika aku mengatakan bahwa dia yang tidak ingin keluar, orang ini tidak akan
mempercayaiku.
Bahkan
aku yang melihat dengan mataku sendiri tidak percaya di sana ada dewi aneh.
Aku
mengatakan kepada Mitsurugi apa yang terjadi denganku dan Aqua setelah dikirim
ke dunia ini…
“…
Mustahil, ini terlalu tidak masuk akal! Apa yang kau pikirkan, membawa dewi-sama
ke dunia ini? Dan kau menguncinya di dalam kandang dan melemparnya ke danau
untuk quest ini?”
Mitsurugi
menarik kerahku dengan amarah.
Aqua
menahan dia dengan cepat.
“Kau,
apa yang kau lakukan? Ini tidak masalah, aku hidup setiap hari dengan senang,
dan aku tidak marah lagi tentang membawaku ke dunia ini! Dan aku bisa kembali
setelah membunuh raja iblis! Quest hari ini sedikit menyeramkan, tapi itu
terselesaikan dengan mulus. Tidak ada yang terluka dan hadiahnya 300,000.
300,000! Dan semua mengatakan bahwa aku boleh mengambil semuanya!”
Mitsurugi
melihat ke arah Aqua dengan mata kasihan setelah mendengar apa yang
dikatakanya.
“…
Aqua-sama., aku tidak tahu apa yang dikatakan pria ini sehingga membuatmu
menjadi seperti ini, tapi kau telah dijebak dengan sangat tidak masuk akal.
Setelah pengorbananmu, kau hanya mendapat 300,000…? kau adalah dewi! Untuk dewi
yang dijebak dengan cara seperti ini… ngomong-ngomong, kau tinggal dimana saat
malam tiba?”
Aku
merasa seperti memberitahu Mitsurugi untuk tidak mengatakan dewi di pinggir
jalan, tapi dia terlihat diujung akan kehilangan sesuatu, jadi aku memutuskan
untuk diam.
Untuk
pertama kali bertemu, orang ini sangat tidak sopan.
Dia
tidak mengerti tentang Aqua sama sekali.
Mendengar
Mitsurugi mengatakan itu, Aqua sedikit ketakutan dan menjawab dengan malu-malu:
“Dengan
yang lain, di kandang kuda…”
“Huh?”
Mitsurugi
semakin keras memegang kerahku.
Hey,
itu sakit!
Saat
ini Darkness memegang tangan Mitsurugi.
“Hey,
jaga kelakuanmu dan lepas tanganmu. Kau tidak beralasan selama ini. Ini pasti
pertama kali kau bertemu dengan Kazuma, ada batasannya kau bisa berlaku tidak
sopan.”
Darkness
yang biasanya diam saat dia tidak mengatakan sesuatu yang tidak jelas telah
marah.
Dilihat
secara dekat, Megumin memegang tongkat yang sudah ditingkatkannya dan
kelihatannya dia ingin mengeluarkan sihir ledakan… Tunggu, kau hentikan!
Mitsurugi
melepaskan tangannya dan menatap Darkness dan Megumin secara senang.
“…
Crusader dan Arch wizard? Dan… mereka terlihat agak baik juga. Kelihatannya kau
memiliki keberuntungan bagus dalam mencari anggota, tapi itu tidak berarti
apa-apa. Tidakkah kau merasa malu membiarkan Aqua dan dua anggota terbaik ini
tidur di kandang kuda? Kau mengatakan job-mu petualang terlemah kan?”
Dari
cara dia menjelaskannya, situasiku terlihat bagus.
Dari
orang yang tidak tahu siapa kami, aku terlihat sangat beruntung.
Aku
berbisik kepada Aqua:
“Nah,
nah, bukankah tinggal di kandang kuda normal untuk para petualang di dunia ini?
Kenapa orang itu sangat marah?”
“Yah,
aku pikir dia mendapatkan pedang terkuat saat dia dikirim ke dunia ini, dan
menyelesaikan banyak quest sangat susah dari awal. Dia pasti tida perlu
khawatir tentang keuangan… tapi itu biasa untuk kasus orang dengan kemampuan
atau senjata spesial.”
Api
kemarahan membakar hatiku setelah aku mendengar jawaban Aqua.
Orang
yang tidak mengalami kesulitan apapun karena pedang kuat yang diterimanya,
kenapa dia berakting sangat tinggi dan kuat kepadaku yang bekerja keras dari
awal?
Dia
tidak menyadari kekesalanku dan berkata kepada Aqua, Darkness dan Megumin
dengan senyum simpatik:
“Itu
pasti susah untuk kalian selama ini. Mohon bergabunglah denganku sekarang.
Tentu saja, aku tidak akan membiarkan kalian tidur di kandang kuda, dan akan
membelikan kalian satu set lengkap peralatan premium. Aku Sword master, temanku
Warior dan kau sebagai Crusader bersama temanku pencuri, Arch wizard ini dan
Aqua-sama. Kombinasi yang sempurna, kecocokan ini takdir dari surga.”
Ara,
aku tidak termasuk.
Yah,
lagipula aku tidak ingin bergabung dengar party-nya.
Setelah
mendengar tawaran Mitsurugi, 3 anggotaku mulai bicara antara mereka sendiri.
Mitsurugi
mungkin terfokus dengan menjadi pahlawan, hal yang ditawarkannya tidak lah
buruk.
Dan
dibadingkan dengan bersamaku, pergi bersama Mitsurugi tawaran rute yang mudah
untuk Aqua menjatuhkan raja iblis.
Raja
iblis harus dibunuh sebelum Aqua bisa kembali ke surga.
Meskipun
aku hanya berpikir dia sebagai hadiah gratis untuk pindah ke dunia ini, tapi
surga pasti mengizinkannya untuk kembali jika dia menyelesaikan tugas untuk
membunuh raja iblis dengan pahlawan lain.
Aku
pikir Aqua dan yang lain akan pindah dengan alasan yang baik, jadi aku memasang
kupingku di belakang mereka dan mendengarkan. Pada akhirnya…
“Rasanya
aneh. Dia begitu buruk membuatku ngeri. Dan dia terlalu banyak bicara dan
cenderung narsis juga yang membuatku takut.”
“Apa
yang harus kita lakukan, entah mengapa aku secara fisik menolak pria ini. Aku
lebih memilih orang yang aktif dibanding yang pasif, tapi entah kenapa orang
ini membuatku ingin memukulnya.”
“Bolehkah
aku merapal sihir? Bolehkah aku melempar sihir ledakan ke wajah elitnya itu
yang tidak pernah mengalami kesulitan apapun?”
Ara,
persepsi mereka sedikit negatif, Mitsurugi-san.
“Nah
Kazuma, ayo cepat kita kembali ke guild. Aku mungkin salah satu yang memberinya
pedang kuat, tapi aku pikir lebih baik jika tidak berdekatan dengan orang
seperti itu.”
Sayangnya
perlakuan dia menyebalkan, tapi lebih baik pergi meninggalkannya seperti saran
Aqua.
“Yah–
anggotaku kelihatannya tidak ingin bergabung dengan party-mu dengan pendapat
mereka sendiri. Kami tetap butuh melaporkan selesainya quest, jadi kami akan
pergi…”
Setelah
selesai, aku menuntun kuda yang membawa kandangnya dan bersiap untuk pergi.
…..
“…
Bisakah kau minggir?”
Aku
mengatakan dengan nada terganggu kepada Mitsurugi yang menghalangi jalanku.
Apa
yang harus aku lakukan, dia tipe yang tidak akan mendengarkan orang lain.
“Permisi,
tapi Aqua-sama salah satu yang memberikan pedang ini kepadaku, dan melihat
orang dermawan yang memberikanku kekuasan jatuh dengan keadaan seperti itu, aku
tidak bisa dengan mudah mengabaikannya. Kau tidak akan bisa menyelamatkan
dunia, seseorang yang akan membunuh raja iblis adalah aku. Itu akan lebih baik
untuk Aqua-sama ikut bersamaku… kau mengatakan kau memilih Aqua sebagai barang
yang selalu kau bawa bersamamu di dunia ini kan?”
“…
Ya.”
Mengikuti
perkembangan manga, aku bisa memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Orang
ini pasti akan…!
“Jika
seperti itu, bagaimana kalau kita bertaruh? Kau memilih Aqua-sama sebagai
‘sesuatu’ yang selalu kau bawa kan? Jika aku menang, kau harus memberikan
Aqua-sama kepadaku. Jika kau menang, aku dapat menjanjikanmu satu hal, apapun
itu.”
“Okay,
aku setuju! Terima ini!”
Seperti
perkiraanku.
Aku
hampir dibatasku, dan menyerang tanpa mengatakan apapun lagi.
Aku
mengeluarkan tangan kiriku dan menggunakan tangan kananku untuk mengayunkan
pedang bersarungku ke arahnya secara cepat.
Yang
bergerak pertama yang menang, tidak ada yang licik tentang itu!
Dan
sebagai Sword master level tinggi dengan pedang terkuat melawan petualang
pemula dengan perlengkapan lemah adalah yang licik!
Mitsurugi
tidak mengira aku menyerangnya saat menjawabnya.
“Eh?
Tunggu! Tahan…!”
Mitsurugi
terlihat panik, tapi seperti yang diduga dari petualang level tinggi.
Dia
mengeluarkan pedangnya dan bersiap secara horizontal untuk menangkis pedangku.
Ketika
pedangku ingin mengenai pedang Mitsurugi, aku menjulurkan tangan kiriku…!
“’Steal’…!”
Saat
aku berteriak, aku merasakan berat pedang ditangan kiriku.
Oh,
aku mendapatkan jackpot.
Pedang
Mitsurugi yang ingin menangkis seranganku menghilang dari tangannya.
“Huh?”
x3
Aku
heran siapa yang mengucapkan suara bodoh seperti itu.
Mungkin
semua orang yang ada di sini kecuali aku.
Dengan
skill mencuriku aku kombinasikan dengan seranganku, Mitsurugi yang tidak
melakukan apapun terserang keras dikepalanya olehku.
“Pengecut!
Pengecut pengecut pengecut–!”
“Betapa
liciknya! Kau buruk, pengecut! Tidak bisakah kau bertarung dengan hormat?”
Dua
anggota perempuan Mitsurugi memarahiku.
Itu
seperti musik ditelingaku.
Meskipun
dengan sarung pedangnya, Mitsurugi tetap terkena serang oleh pedang yang
sedikit berat dikepalanya dan jatuh ke tanah dengan mata yang memutih, itu
sedikit lucu.
Aku
memberitahu kepada dua pengikutnya yang sedang protes.
“Tidak
peduli apa, aku yang menang. Orang ini mengatakan dia akan menjanjikan apapun
jika dia kalah kan? Kalau begitu aku akan mengambil pedang ini.”
Setelah
mendengar perkataanku, salah satu pengikutnya menjadi gelisah.
“Apa?
Hal konyol apa yang kau katakan? Dan hanya Kyouya yang bisa menggunakan pedang
sihir itu, pedang sihir itu akan memilih pemiliknya. Itu telah memilih Kyouya
sebagai pemiliknya! Kekuatan dari pedang itu tidak akan bekerja padamu!”
Setelah
mendengarkan perkataan percaya diri gadis itu, aku beralih ke Aqua.
“…
Apa itu benar? Aku tidak bisa menggunakan rampasan perang ini? Aku pikir aku
akhirnya mendapatkan sebagian peralatan kuat.”
”Itu
benar. Sayangnya, pedang gram khusus untuk orang yang menyebalkan itu. Itu
memberikan satu kekuatan pada tangan melebihi batas manusia saat dipakai, dan
pedang itu sangat tajam yang bisa memotong besi seperti memotong sayuran. Tapi
di tangan Kazuma, itu hanya akan menjadi pedang biasa.”
Jadi
ada hal seperti itu…
Tapi
karena aku mendapatkan sesuatu yang bagus, aku pasti akan membawanya bersamaku.
“Kalau
begitu aku tetap dijalanku. Beritahu kepada orang yang menginginkan ber-duel
itu saat dia bangun, jadi jangan komplain… baiklah, ayo kita ke guild untuk
hadiahnya, Aqua.”
Setelah
selesai, aku berbalik dan pergi. Anggota perempuan Mitsurugi mengeluarkan
senjatanya kepadaku.
“Kau
kau kau, berhenti di situ!”
“Kembalikan
pedang Kyouya. Kami tidak menerima kemenanganmu!”
Dan
juga, aku mengangkat tanganku dan menggeliatkan jariku ke depan 2 gadis itu.
“Tidak
masalah jika kalian ingin melawanku, tapi aku percaya dengan kesetaraan jenis
kelamin, seorang pria yang berani menggunakan drop kick-nya terhadap para
gadis. Jangan pikir aku akan menahan terhadap kalian berdua, aku mungkin akan
mempermalukan kalian di tempat umum menggunakan skill ‘Steal’.”
Dua
gadis itu melihat ke arah tanganku dan khawatir tentang keselamatan mereka
dalam beberapa cara dan mundur dengan wajah gelisah.
“Ugwahhh…”
x3
Anggotaku
melihat ke arahku dengan mata sinis yang menusukku.
Membawa
kandang pinjaman bersama kami, kami akhirnya kembali ke guild.
Karena
kami memutuskan semua hadiahnya untuk Aqua, aku membiarkan Aqua dan yang lain
melapor selesainya quest selagi aku mengembalikan kuda pinjaman. Aku mengambil
rampasanku– pedang sihir itu ke suatu tempat dan kembali ke guild sedikit
terlambat dari yang lain.
…..
Tapi…
“Ke-kenapa–!”
Suara
keras Aqua bisa terdengar dari dalam guild.
Apa
gadis ini ingin membuat keributan di setiap dia berada?
Aku
masuk ke guild dan melihat Aqua memegang staf guild dengan meneteskan air mata.
“Bukankah
sudah kubilang, kandang yang aku pinjam darimu bukan rusak karenaku! Orang yang
bernama Mitsurugi yang membengkokan jerujinya! Kenapa aku harus membayar untuk
itu!”
Aku
mengerti, orang itu yang membengkokan jeruji untuk menyelamatkan Aqua tanpa
mengetahui cerita lengkapnya.
Dan
Aqua yang harus mengganti rugi kandang rusak itu.
Aqua
bersikeras sesaat, tapi mungkin dia menyerah, mengambil hadiahnya dan datang ke
meja kami dengan langkah yang berat.
“…
Hadiahnya kali ini, setelah dikurangi ganti rugi kandang yang rusak, hanya
tersisa 100,000 eris… mereka bilang kandangnya terbuat dari proses dan material
spesial, jadi itu harganya 200,000…”
Melihat
betapa sedihnya Aqua, bahkan aku merasa sedikit berminta maaf kepadanya.
Bertemu
Mitsurugi menjadi bencana yang tidak terduga bagi Aqua.
“Lain
kali aku bertemu pria itu, aku pasti akan memberinya pukulan dewa! Dan
menyuruhnya membayar ganti rugi untuk kandangnya!”
Aqua
duduk di bangkunya dan mengambil daftar menu dengan kencang dan berkata dengan
menggertakkan giginya.
Sama
sepertiku, aku tidak ingin melihat dia lagi.
…
Ketika Aqua sedang menggerutu.
“Jadi
di situ kau! Aku susah mencarimu, Satou Kazuma!”
Kami
sedang membicarakan tentang Mitsurugi saat dia muncul dengan dua gadis
bawahannya di pintu masuk guild.
Meneriakkan
nama lengkap yang tak pernah aku beritahu kepadanya, Mitsurugi bergegas ke meja
kami dan menggebrak dengan kedua tangannya.
“Satou
Kazuma! Aku bertanya kepada gadis pencuri tentangmu dan dia langsung mengatakan
semuanya. Dia bilang kau suka melepas celana dalam wanita. Selain itu, kau
tertarik untuk melumuri para gadis dengan lendir. Banyak orang mengatakan
tentangmu, Kazuma bengis.”
“Tunggu,
siapa orang menyebarkan ini, beritahu aku dengan tepat.”
Aku
tahu siapa pencuri itu, tapi masalahnya bagian yang lain itu.
Menyebarkan
gosip dari suatu tempat dan menambahkan gelar bengis dibelakang namaku…!
Saat
Mitsurugi mendekatiku dengan wajah serius, melangkah ke depannya.
“…
Aqua-sama. Aku bersumpah padamu, setelah mendapatkan pedangku kembali dari pria
itu, aku pasti akan membunuh raja iblis. Jadi bergabung denganku dan membentuk
party be.. ah…!”
“Ah!
Kyouya!” x2
Setelah
terkena pukulan Aqua yang diam, Mitsurugi terlempar.
Dua
gadis anggota Mitsurugi berlari ke Mitsurugi yang jatuh.
Mitsurugi
memperlihatkan wajah bingungnya, tidak mengerti kenapa dia dipukul. Aqua
melangkah lebar menujunya, memegang ke rahnya dan berkata:
“Ganti
rugi kepadaku untuk kandang yang kau rusak! Itu semua salahmu aku sudah
mengganti rugi untuk kandang itu! Karena kandang itu terbuat dari proses dan
material spesial, itu harganya 300,000 okay, 300,000! Kau mendengarku,
bayarlah!”
Bukankah
kau tadi bilang harganya 200,000?
Mitsurugi
yang bahkan belum berdiri setelah diterbangkan oleh pukulan Aqua tetap duduk
dan mengeluarkan uang.
Setelah
mendapatkan uang dari Mitsurugi, Aqua yang senang mengambil daftar menu lagi.
Mitsurugi
menenangkan diri, melihat Aqua yang dengan senang memanggil pelayan dengan daftar
menu di tangannya dia berkata kepadaku dengan segan:
“…
Meskipun aku kalah dengan cara seperti itu, itu tetap kekalahanku. Meskipun aku
tak tahu malu dan egois untuk mengatakan ini setelah menjanjikanmu memberikan
apapun yang kau inginkan… tapi aku mohon padamu! Bisakah kau mengembalikan
pedangnya kepadaku? Pedang itu tidak akan banyak berguna untukmu, itu hanya
sedikit lebih tajam dari pedang biasa jika kau menggunakannya. Itu salah satu
alasan kuat agar kau bisa melepaskan pedang itu… bagaimana kalau begini? Jika
kau ingin pedang, aku bisa membelikanmu pedang terbaik di toko manapun dan
memberikannya padamu… bisakah kau kembalikan kepadaku?”
Dia
mengatakan kepada dirinya sendiri bahwa itu permintaan yang egois.
Tidak
peduli seberapa tidak bergunanya, Aqua tetap hadiah yang diberikan kepadaku
saat aku datang ke dunia ini, sesuatu yang pasti aku dapat saat aku memutuskan
untuk datang ke dunia ini.
Dengan
kata lain, sesuatu yang aku pertaruhkan bernilai sama dengan pedang Mitsurugi.
Tapi
jika kau bertanya kepadaku nilai Aqua sama dengan pedang sihir itu, aku hanya
bisa menolak untuk menjawab.
“Menggunakanku
sebagai hadiah tanpa seijinku, dan menanyakan tentang mengembalikan pedangmu
dengan tawaran membelikan pedang terbaik sebagai gantinya, tawar-menawar ini
tidak akan terjadi! Atau kau pikir nilaiku sama dengan pedang mahal di toko?
Bodoh biadab, kurang ajar! Lagipula aku dewi, menggunakanku sebagai barang
taruhan, apa yang kau pikirkan? Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, shoo.
Cepat, enyahlah!”
Aqua
memegang daftar menu di tangan satunya selagi menggoyangkan tangan yang lain,
memberi isyarat untuk mengusir Mitsurugi saat dia mengatakannya dengan kencang,
yang membuat wajah Mitsurugi menjadi pucat.
Mau
bagaimana lagi, siapa yang menyuruhnya untuk membuat masalah dan melakukan ini,
tidak heran Aqua marah.
“Kumohon,
mohon tunggu Aqua-sama! Aku tidak merendahkan nilaimu…”
Saat
Mitsurugi sedang menjelaskan, Megumin menarik lengan Mitsurugi.
“…?
Ada apa gadis kecil… hmmm?”
Setelah
mendapatkan perhatian Mitsurugi, Megumin menunjuk ke arahku.
Lebih
tepatnya, dia menunjuk pinggangku.
“…
Hanya memberitahu, pedangnya tidak lagi di pria ini.”
“!”
Mitsurugi
sadar setelah mendengar perkataan Megumin…
“Sa-Satou
Kazuma! Dimana pedangnya? K-kau, dimana kau menaruh pedangku?”
Dia
tiba-tiba berkeringat dingin saat dia memaksaku menjawab.
Aku
menjawab dengan 3 kata.
“Sudah
aku jual.”
“Sialan–!”
Mitsurugi
berlari keluar guild dengan menangis.
“…
Ada apa dengan orang itu… ngomong-ngomong soal itu, dia selama ini telah memanggil
Aqua sebagai dewi, kenapa?”
Setelah
Mitsurugi meninggalkan guild.
Keributan
itu menarik mata ingin tahu dari banyak petualang. Dibawah keadaan ini,
Darkness bertanya.
…
Benar, kata dewi telah diucapkan beberapa kali, itu normal untuknya bertanya.
Tidak,
haruskah aku menggunakan kesempatan ini untuk memberitahu mereka berduan
Megumin dan Darkness?
Aku
melihat ke arah Aqua yang menampakkan wajah yang mengatakan dia tau apa yang
aku ingin coba katakan dan mengangguk.
Kemudian
Aqua menunjukkan ekpresi serius yang langka untuk menghadapi Darkness dan
Megumin.
Darkness
dan Megumin juga sadar bahwa Aqua terasa berbeda, dan mendengarkan secara
seksama kepadanya…
“Aku
tidak pernah mengatakan ini kepada kalian sebelumnya, tapi aku memutuskan untuk
mengatakannya… aku Aqua. Salah satu dewi pelindung dari kultus Axis, dewi air…
itu benar, aku adalah dewi Aqua…!”
“…
Jadi kau memimpikan itu?” x2
“Bukan!
Dan kenapa kalian berdua mengatakan sesuatu yang sama!”
…
Jadi itu berubah menjadi seperti itu…
Saat
ini.
“Pengumuman
darurat! Pengumuman darurat! Perhatian kepada semua petualang, mohon persiapkan
perlengkapan kalian dan berkumpul ke gerbang utama kota bersiap untuk
bertarung–!”
Pengumuman
darurat publik yang tidak asing terdengar sangat keras.
“Lagi…?
banyak sekali pengemuman darurat akhir-akhir ini.”
Bolehkah
aku tidak ikut?
Aku
tahu aku mungkin tidak bisa, tapi setelah insiden dengan Mitsurugi, aku merasa
malas…
Saat
aku menaruh wajahku dengan malasa diatas meja.
“Pengumuman
darurat! Pengumuman darurat! Perhatian kepada semua petualang, mohon siapkan
perlengkapan kalian dan berkumpul di gerbang utama kota bersiap untuk
bertarung–! Terutama Satou Kazuma-san dan anggotanya, mohon menuju ke tempat
kejadian secepatnya!”
“…
Huh?”
EmoticonEmoticon